MAKALAH MIKROBIOLOGI
CIRI-CIRI ATAU
KARATERISTIK BAKTERI, JAMUR DAN ALGA
DISUSUN OLEH:
NAMA : DESI ROSITA SARI
NIM : 1005025116
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dialam banyak sekali macam-macam bakteri, Jamur, dan alga. Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara
hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk hidup di mana saja
sehingga bakteri dapat ditemukan di mana-mana, misalnya, di dalam tanah, dalam
air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir
debu. Bahkan bakteri dapat tumbuh ditempat-tempat yang
ekstrim. Dalam tubuh kita terdapat juga berjuta-juta bakteri yang bersimbiosis mutualisme,
parasitisme, ataupun saprofit dengan tubuh kita.Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan
bakteri sering disebut juga dengan kosmopolit. Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain.
Jamur juga tidak lepas dalam kehidupan kita
sehari-hari. Pasti kita sudah pernah melihat jamur. Jamur hanya tumbuh pada
waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya
terbatas. Contohnya, yaitu jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu
yang lapuk, ditempat lembap seperti di cangkang sawit yang membusuk, maupun
ditumpukan jerami. jamur ada yang beracun dan ada yang tidak.
Seperti jamur sawit dapat kita makan dan rasanya enak sekali. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan
jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur
kuping.
Alga memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
bakteri dan jamur maupun pada tumbuhan lainnya.
Untuk lebih lanjutnya saya akan memberikan cirri-ciri dan karateristik
dari masing-masing bakteri, jamur dan alga.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Ciri-ciri atau
karateristik dari bakteri ?
2.
Bagaimana Ciri-ciri atau
karateristik dari jamur?
3.
Bagaimana Ciri-ciri atau
karateristik dari alga ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui ciri-ciri
atau karateristik dari bakteri.
2.
Untuk mengetahui Ciri-ciri
atau karateristik dari jamur.
3.
Untuk mengetahui Ciri-ciri
atau karateristik dari alga.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Bakteri
1.
Pengertian Bakteri
Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan
mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme
uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran
renik (mikroskopis).
Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai saprofit atau
parasit. Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan sendiri yang disebut
bakteri autotrof
2.
Ciri-ciri
Bakteri
Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
a.
Organisme multiselluler
b.
Prokariot (tidak memiliki
membran inti sel )
c.
Umumnya tidak memiliki
klorofil
d.
Memiliki ukuran tubuh yang
bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1
s/d 5 mikron.
e.
Memiliki bentuk tubuh yang
beraneka ragam
f.
Hidup bebas atau parasit
g.
Yang hidup di lingkungan
ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
h.
Yang hidupnya kosmopolit
diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
3.
Struktur
Bakteri
Struktur
bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
a.
Struktur dasar (dimiliki
oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
Struktur dasar bakteri :
1)
Dinding sel tersusun dari
peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan
membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2)
Membran plasma adalah
membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan
protein.
3)
Sitoplasma adalah cairan
sel.
4)
Ribosom adalah organel yang
tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5)
Granula penyimpanan, karena
bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Granula
b.
Struktur tambahan (dimiliki
oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur tambahan bakteri:
1)
Kapsul atau lapisan lendir
adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya
tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul
dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2)
Flagelum atau bulu cambuk
adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3)
Pilus dan fimbria adalah
struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus
mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria
adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4)
Klorosom adalah struktur
yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan
pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri
yang melakukan fotosintesis.
5)
Vakuola gas terdapat pada
bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6)
Endospora adalah bentuk
istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
4.
Bentuk
Bakteri
Bentuk dasar bakteri
terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam
bentuk bakteri :
a.
Bakteri
Kokus :
1)
Monokokus yaitu berupa sel
bakteri kokus tunggal
Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
2)
Sarkina yaitu delapan sel
bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
3)
Streptokokus yaitu lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
4)
Stapilokokus yaitu lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
b.
Bakteri
Basil :
1)
Monobasil yaitu berupa sel
bakteri basil tunggal
2)
Diplobasil yaitu berupa dua
sel bakteri basil berdempetan
3)
Streptobasil yaitu beberapa
sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
c.
Bakteri Spirilia :
1)
Spiral yaitu bentuk sel
bergelombang
2)
Spiroseta yaitu bentuk sel
seperti sekrup
3)
Vibrio yaitu bentuk sel
seperti tanda baca koma
5.
Alat
Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri
berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju
kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
a.
Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b.
Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c.
Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d.
Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel
bakteri
6.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan
pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum
adalah :
a. Suhu
b. Derajat
keasaman atau pH
c. Konsentrasi
garam
d. Sumber
nutrisi
e. Zat-zat
sisa metabolisme
f. Zat
kimia
Hal
tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
7.
Cara
Perkembangbiakan bakteri
Bakteri
umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual
yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran
materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi
genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a.
Transformasi adalah
pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri
ke sel bakteri yang lainnya.
b.
Transduksi adalah
pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
c.
Konjugasi adalah pemindahan
materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
8.
Peranan
Bakteri
Dalam
kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
a.
Bakteri yang menguntungkan
adalah sebagai berikut :
1)
Pembusukan (penguraian
sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2)
Pembuatan makanan dan
minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka,
Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada
pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3)
Berperan dalam siklus
nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang
hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum.
4)
Penyubur tanah contohnya
Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi
menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5)
Penghasil antibiotik
contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk
pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti
untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil
antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri
penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk
berbagai bakteri.
6)
Pembuatan zat kimia
misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7)
Berperan dalam proses
pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif
metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8)
Penelitian rekayasa
genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh
bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
b.
Bakteri yang merugikan
sebagai berikut :
1)
Pembusukan makanan
contohnya Clostridium botulinum
2)
Penyebab penyakit pada
manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio
cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab
penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3)
Penyebab penyakit pada
hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4)
Penyebab penyakit pada
tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada
tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens
(penyebab tumor pada tumbuhan)
B. Jamur
1.
Pengertian Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai
klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara
generatif.
2.
Ciri-ciri Jamur
Umumnya
bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel),
tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat
makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan
ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.
Dinding
sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari
benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang
membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi
menyerap zat – zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara
kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki
houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.
Reproduksi
ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual.
Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara
generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora.
Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di
tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya
matahari.
3.
Struktur Tubuh Jamur
Struktur
tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir,
ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen
dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang
tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma
dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan
hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau
hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel
berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur
yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
4. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua
jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif,
atau saprofit.
a. Parasit
obligat
Parasit
obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan
di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit
fakultatif
Parasit
fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur
saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim
hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi
molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga
langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan
oleh inangnya.
Cara
hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi
dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada
yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air
biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
5.
Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur
menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai,
jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora
aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka
spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur
melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan
terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi
dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan
tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti
sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk
dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam
waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk
sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
6. Peranan
Jamur
Peranan
jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun
yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara
lain sebagai berikut:
a. Volvariella volvacea (jamur merang)
berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam
industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai
fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai
penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum
berguna sebagai dekomposer.
Di
samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman
yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan
penyakit pada daun tanaman kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada
tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada
tanaman pertanian.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan
sariawan pada manusia.
C.
Alga
1) Pengertian Alga
Alga berukuran amat
beragam dari beberapa micrometer sampai kepada bermeter-meter panjangnya.
Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk melangsungkan
fotosintesis, tersebar luas di alam, dan dijumpai hamper disegala macam
lingkungan yang terkena sinar matahari. Kebanyakan ganggang hidup di air.
Karena 70% permukaan bumi terdiri dari air, maka boleh jadi banyaknya karbon
yang terfiksasi (tertangkap sebagai karbon dioksida dan diubah menjadi senyawa
organic seperti misalnya gula-gulaan) melalui fotosintesis oleh alga sama
jumlahnya dengan yang tertambat oleh seluruh flora daratan.
Alga merupakan tumbuhan
thallus yang tidak mempunyai akar, batang, daun, dan bunga. Struktur
perkembangbiakannya hampir selalu bersel tunggal, jika ada yang bersel banyak
setiap komponen sel membentuk satuan reproduksi baik sebagai zoospora maupun
gamet. Alat reproduksi tidak memiliki lapisan luar yang terdiri atas sel-sel
steril. Alga tidak pernah menghasilkan embrio, yaitu zigotnya tidak pernah
berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih terbungkus
oleh alat kelamin betina.
2) Ciri-Ciri Alga
Alga makroskopis
memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
a. Tubuhnya tersusun dari banyak sel
b. Struktur tubuhnya berupa thallus yaitu
suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang, dan
daun.
c. Di dalam sel-sel tubuhnya terdapat
pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau kromatofor
d. Bersifat autotrof yang dapat
menghasilkan zat organik dan oksigen melalui proses fotosintesis.
e.
Dapat
berkembang biak secara seksual dan aseksual
Struktur anatomi thallus untuk tiap
jenis alga makroskopis berbeda-beda. Ada thallus yang memiliki percabangan dan
ada pula yang tidak. Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (berderet searah pada satu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua-dua pada
sepanjang thallus utama secara berselang-seling), dan verticillate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu
utama). Sifat substansi thallus juga beraneka ragam, ada yang lunak seperti
gelatin (gellatinous), mengandung zat
kapur (calcareous), lunak seperti
tulang rawan (cartilaginous), dan
berserabut (spongious).
Sebagian
besar alga mempunyai dinding sel yang jelas, tetapi beberapa marga dan sel-sel
reproduktif tertentu tidak mempunyai dinding sel. Materi penyusun dinding sel
alga adalah: selulosa, xilan, manan, polisakarida yang mengandung sulfat asam
alginate, protein, silikon, dioksida, dan CaCO3. Dinding sel alga
tidak dibentuk oleh satu senyawa, tetapi merupakan matriks dari satu materi
yang bergantian dengan materi yang lainnya atau terbentuk dari lapisan-lapisan
berbagai materi yang berbeda.
Semua
golongan alga mengandung klorofil dan beberapa karotenoid. Dalam pigmen
karotenoid termasuk karoten dan xantofil. Di samping pigmen tersebut di atas
yang larut dalam pelarut organik, ada pula pigmen yang larut dalam air, yaitu
fikobiliprotein, atau fikobilin. Pigmen ini terdapat dalam alga biru dan alga
merah. Walaupun alga
tidak memiliki organ batang, akar, daun, dan bunga, namun bentuknya berkisar
dari tumbuhan yang bersel tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak
(makroskopik) yang sangat kompleks yang panjangnya mencapai 70 meter. Karena
demikian besarnya kisaran bentuk alga, maka bentuk alga dapat dibedakan sebagai
berikut:
a. Bersel tunggal, bersel tunggal yang
dapat bergerak contohnya: Chlamidomonas, bersel
tunggal yang tidak dapat bergerak contohnya: Chlorella, Synecoccus.
b.
Thallus
bersel banyak, dibagi menjadi 5 bentuk sebagai berikut:
1)
Koloni,
koloni yang dapat bergerak contohnya Volvox,
Pandorina. Koloni yang kokoid yang tidak dapat bergerak contohnya Hydrodiction, Pediastrum.
2)
Agregat,
contohnya Palmella, Gloeocapsa
3)
Filament,
filamen yang bercabang contohnya Ulothrix,
Spirogyra. Filamen yang bercabang, contohnya Cladophora. Filamen yang heterotrikos, contohnya Chaelophora, Ectocarpus, Stigeoelonium. Parenkim
semu contohnya Nemaliun.
4)
Sipon,
contohnya Briopsis, Vancheria.
5)
Thallus
Parenkim, contohnya Ulva, Porphyra,
Panctaria.
Keragaman alga
makroskopis relatif rendah dengan jumlah spesies sekitar 8.000 spesies.
Walaupun alga makroskopis diketahui menyebar secara luas mulai dari perairan
kutub sampai pada perairan tropis baik di belahan bumi utara maupun di belahan
bumi selatan, namun masing-masing spesies alga makroskopis memiliki daerah
sebaran tertentu pada laut-laut di seluruh dunia.
3)
Sistem Klasifikasi Alga
Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan terutama
dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikros- kop elektron, maka
klasifikasi algae ke dalam divisinya, didasarkan pada yaitu:
a. pigmentasi,
b. hasil
fotosintesis,
c. flagelasi,
d. sifat
fisik dan kimia dinding sel,
e. ada
atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal
tersebut, Smith membagi algae menjadi yaitu Chlorophyta, Euglenophyta,
Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta,
Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta
termasuk Monera.Habitat
alga yaitu di daerah sungai, kolam, rawa,laut, dan tanah lembab.
a. Chlorophyta
(Alga Hijau)
1) Karakteristik :
a) Uniseluler dan
multiseluler
b) Berklorofil
c) Dapat
berfotosintesis
d) Reproduksi
secara seksual dan aseksual
e) Bersifat
autotrof
f) Habitat diair
tawar 90 % dan air laut 10 %.
2) Peran
menguntungkan :
a) Sebagai
plankton
b) Sebagai
vegetasi perintis
c) Dapat mengikat
nitrogen dan dapat menyuburkan tanah
d) Dapat dimakan,
contoh : Ulva dan Chlorella
e) Penghasil O2
untuk hewan-hewan air
f) Penghasil
antibiotik, contoh : Chlorella.
3) Peran merugikan
:
a) Dapat merubah
warna air
b) Dapat
menyebabkan bau
b. Phaeophyta
(Alga Pirang)
1) Karakteristik :
a) Memiliki pigmen
fikosantin ( coklat )
b) Habitat di laut
c) talusnya dapat
mencapai ukuran yang amat besar
d) mempunyai dua
bulu cambuk
e) Zat makanan
cadangan berupa laminarin, sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin dan
lebih dekat dengan selulosa dari pada tepung
f) ditemukan manit
dan minyak
g) dinding sel
luar terdiri dari pektin, bagian dalam terdiri dari selulosa, bagian bawah
pektin terdapat algin
h) Mempunyai satu
inti
i) Tubuh berbentuk
lembaran atau benang, seperti tumbuhan tinggi
j) Berklorofil a,
klorofil b, karotin dan xantofil
2) Peran menguntungkan
a) Penghasil
asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks
sintesis.
b) Sumber
I2 (iodium) dan K (kalium
c) Sebagai
makanan ternak
d) Sebagai bahan
penggosok, contoh : diatome
e) Sebagai isolasi
dinamit
f) Sebagai
campuran semen
g) Sebagai penyerap
nitrogliserin pada bahan.
c. Rhodophyta
(Alga Merah)
1) Karakteristik :
a) Habitat air
laut dan air tawar
b) Multiseluler,
berupa benang atau lembaran
c) Berklorofil,
fikoeritrin dan fikosianin
d) Berkembangbiak
secara seksual dan aseksual
2) Peran
Menguntungkan
Bahan agar-agar,
kosmetik dan sup
d. Bacillariophyta
1) Karakteristik :
a) bersel satu
(un’iseluler)
b) Fotoautotrof
uniseluler air laut dan air tawar dengan dinding sel bersilia yang terdiri atas
dua bagian
c) mempunyai
bentuk sel bermacam-macam
d) dinding sel
terdiri atas pektin dengan suatu panser yang terdiri atas kersik disebelah
luarnya
e) mempunyai inti
dan kromatofora berwarna kuning coklat
f) mengandung
klorofil a, karotin, santofil, dan karotinoid
g) beberapa tidak
mempunyai zat warna dan hidup sebagai saprofit
h) habitat di air tawar
maupun air laut tetapi juga di atas tanah-tanah yang basah, terpisah-pisah atau
membentuk koloni
2) Peran
Menguntungkan
a) Bahan
agar-agar, kosmetik dan sup
b) sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan dalam bentuk suatu polimer glukosa yang disebut
laminarin
c) Beberapa
Bacillariophyta juga menyimpan makanan dalam bentuk minyak.
e. Dinoflagellata
1) Karakteristik :
a) berwarna kuning
coklat
b) kromatofora
banyak
c) mengandung
karotenoid dan klorofil
d) hasil asimilasi
berupa tepung atau minyak
e) memilki dua
flagel
f) berbentuk pita
g) berkembang biak
secara seksual dan aseksual
h) habitat di air
laut
i) penyusun
fitoplankton utama
2) Peran
Menguntungkan
a) Bahan pembuatan
susu coklat, agar-agar, kosmetik dan sup
b) Dapat menjadi
stabilisator dalam pembuatan es krim, keju dan salad
c) Sebagai media agar
untuk perbanyakan bakteri
d) Dapar menjaga
kelembapan dalam lapisan gula, krim dan manisan
3) Peran merugikan
a) Dapat mencemari
air
b) Dinoflagelata
bisa menjadi beracun pada saat mati
f. Chrysophyta
(Alga Emas)
1) Karakteristik
a) Habitat diair
laut dan air tawar
b) susunan
tubunhya ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni
c) Tidak mempunyai
dinding sel
d) Bila mempunyai
dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dar lempengan
silicon atau bisa juga dari cakram kalsium karbonat
e) Mempunyai alat gerak
berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga
f) Cadangan
makanan berupa tepung krisolaminarin
g) Mempunyai
pigmen keemasan yang siring disebut karoten
h) klorofil a, b,
dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan
dinixantin.
i) Di dalam
sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting seperti kloroplas yang
berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma dan nucleus
j) berkembang biak
dengan membelah diri secara longitudinal dan dengan fragmentasi
g. Euglenophyta
1) Karakteristik
a) Habitat air
tawar
b) Sel-selnya
telanjang
c) Berbentuk bulat
memanjang
d) Terdapat satu
bulu cambuk dengan rambut-rambut mengkilat pada satu sisi saja
e) Kromatofora
berwarna hijau
f) Mempunyai
klorofil a dan b
g) Sebagai hasil
asimilasi terdapat paramilon yanng menyerupai zat tepung .
Selain itu alga hidup di daerah :
a. Hidrofit (termofil, halofil, epifit,
apizofit, planktofit,epaktifit dan bentofit)
b. Edapofit, ex: Vaucheria
c. Aerofit, ex: Scytenema
d. Kriofit, ex: Chlamydomonas
e. Endifit, ex: Annabaena azollae
f. Simbiotik, ex: Nostoc berasosiasi
dengan jamur (lichen)
g. Endozofit, ex: Zoochlorella pada
hydra
h. Parasait, ex: Chepaleoros
Penyebaran
alga ini bersifat kosmopolit, yaitu tersebar dimana-mana, bisa ditemukan di air
panas, salju, puncak gunung yang tinggi dll. Alga terdiri dari sel, sel
tersebut memiliki bagian-bagian antara lain inti sel, vakuola,
mitokondria,flagel dan stigma.
4) Reproduksi Alga
Alga
mempunyai 3 cara dalam bereproduksi, yaitu:
a. Vegetative, dengan cara selain itu
juga dengan fission(pembelahan biner)
b. Aseksual,reproduksi dengan zoospore,
aplospora, hiprospora, akinet, aukspora dan endospora.
c. Seksual yaitu dengan gamet pada
gametangia. ada beberapa yang dikategorikan seksual, yaitu:
1) Homotalik: jka gametnya dihasilkan
dari individu yang sama.
2) Heterotalik: jika gametnya
dihasilkanoleh indivisu yang berbeda.
3) Isogami: jika gamet jantan dan gamet
betina berasal dari individu yang morfologinya sama.
4) Anisogami: gamet jantan lebih
kecil dan lebih aktif.
5) Oogami
5)
Siklus Hidup Alga
Ada
dua macam siklus alga, yaitu hiplobiotik dan diplobiotik.
a.
Hiplobiotik, jika hanya ada satu fase tumbuhan.
Tumbuhan à gamet (+) dan gamet (-) à
fertilisasi à zigot à meiosis
à spora à tumbuhan baru.
b. Dipolobiotik, ada dua fase tumbuhan.
Tumbuhan (generasi sporofit) à gamet (+) dan gamet (-) à fertilisasi à zigot à tumbuhan(generasi gametofit)
à
meiosis à spora à tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Bakteri mempunyai
ciri-ciri, yaitu: Organisme multiselluler, Prokariot (tidak memiliki membran
inti sel ), umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang
bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1
s/d 5 mikron, memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas, yang
hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, dan yang hidupnya kosmopolit
diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
2.
Jamur mempunyai cir-ciri yaitu: Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik
(memiliki membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat
heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit,
ada yang bersifat saprofit, ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichens,
reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif /
seksual, dinding
sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin,semua
jenis jamur bersifat heterotrof, serta struktur
tubuh jamur tergantung pada jenisnya.
3. Alga mempunyai cirri-ciri yaitu: tubuhnya tersusun dari
banyak sel, struktur
tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan
jelas antara akar, batang, dan daun, dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen
penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau kromatofor, bersifat autotrof yang
dapat menghasilkan zat organik dan oksigen melalui proses fotosintesis dand apat
berkembang biak secara seksual dan aseksual.
B. Saran
Bakteri,
Jamur dan Alga ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan, jadi diharapkan
masyarakat dapat megelolanya dan memanfaatkannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adipedia. 2011. Ciri-ciri umum
jamur dan klasifikasi. http://www.adipedia.com/2011/04/ciri-ciri-umum-jamur-danklasifikasi.html.
Diunduh tanggal 3 Maret
2013.
Fauziah, Rika. 2010. Ciri-ciri Alga. http://rikafauziah16.blogspot.com/.
Diunduh tanggal 3 Maret 2013.
Gurungeblog. 2008. Ciri-ciri bakteri, struktur,
perkembangbiakannya, bentuk, dan manfaat. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/. Diunduh tanggal 3 Maret 2013.
Pelezar, Michael J., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
The Most Successful Sites for Crypto, Casino & Poker - Goyang
BalasHapusGoyang Casino & Poker is one of the most famous and 메이피로출장마사지 well goyangfc known crypto gambling casinosites.one sites, founded 토토 in 2012. They are popular because of herzamanindir.com/ their great