BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dizaman modern
sekarang dengan teknologi yang serba maju, banyak sekali perusahaan-perusahaan
industri skala besar maupun skala kecil dalam pembuatan produk sabun. Sabun
adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun
mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat
dengan bobot atom rendah. Sabun termasuk kelas umum
senyawa yang disebut surfaktan
yang digunakan dengan air
untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat
menurunkan teganagan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu
ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbin atau lebih) dan satu ujung hidrofilik
(biasanya, tidak harus ionik).
Kegunaan sabun yaitu kemampuannya
mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Ada tiga macam bentuk sabun
yaitu sabun cair, sabun batang dan sabun bubuk.
Sabun berbentuk padatan
biasa disebut sabun batang
karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair
juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Begitu pula dengan sabun
cair. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi
mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen
sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Ditinjau dari bahan
dasarnya sabun dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.
Sabun yang dibuat dari
asam lemak dan logam yang digaramkan. Logam yang digunakan biasanya dari jenis
logam alkali, misalnya natrium dan kalium. Jenis sabun yang dihasilkan di
antaranya adalah sabun mandi padat dan krim.
2.
Sabun yang dibuat dari
bahan dasar zat aktif permukaan (ZAP). Jenis ZAP yang digunakan biasanya dari
jenis anionik dan menghasilkan sabun dalam bentuk cair. pembuatan sabun,
yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif yaitu dari zat aktif permukaan. Zat
aktif mengubah tegangan permukaan suatu larutan. Sifat-sifat khusus ZAP adalah
pembasahan, daya busa, dan daya emulsi. Zat aktif permukaan anionik adalah zat
aktif permukaan yang akan terionisai dan membawa muatan negatif bila dilarutkan
dalam air. Salah satu contohnya adalah alkil benzena sulfonat. Senyawa ini
memiliki rantai lurus panjang yang bercabang dan dibuat dengan mereaksikan
parafin dengan benzena. Beberapa sifatnya yang terpenting adalah : tahan sadah
karena tidak mengandung gugus karboksilat dan tahan asam maupun alkali. Sebagai
contoh misalnya alkil benzo natrium sulfonat.
.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baskom , 2 buah
2.
Batang pengaduk,
1 buah
3.
Botol aquades, 3
buah
4.
Botol timbang, 1
buah
5.
Gelas kimia, 1
buah
6.
Sendok nasi
(centong), 1 buah
7.
Teko atau Gelas
ukur, 1 buah
B.
Bahan
1.
Air aqua 1 liter
2.
Camperlan, 20 mL
3.
EDTA, 1,1 gr
4.
Foam Booster, 10
mL
5.
Gliserin, 1 mL
6.
Natrium Klorida,
NaCl 20 gr
7.
Natrium Sulfat,
NaSO4 35 gr
8.
Texapon, 120 gr
9.
Parfum, 3 mL
10.
Zat pewarna
secukupnya.
BAB III
PROSEDUR KERJA
1.
Dimasukkan
texapon kedalam baskom sebanyak 120 gr
2.
Dicampurkan
dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai
warnanya menjadi putih.
3.
Ditakar air
sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.
Ditambahkan
dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk
5.
Ditambahkan lagi
air sebanyak 200 mL.
6.
Ditambahkan sisa
natrium sulfat pada prosedur no 2.
7.
Ditambahkan
natrium klorida sedikit demi sedikit.
8.
Ditambahkan air
200 mL lagi
9.
Ditambahkan
dengan foam booster sebanyak 10 mL.
10.
EDTA Dilarutkan
kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk,
11.
Ditambahkan
pewarna, jika pewarnanya bubuk harus dicairkan terlebih dahulu.
12.
Parfum 3 mL
dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Bahan
Percobaan kali ini yaitu Aplikasi kimia terapan dalam
kehidupan sehari-hari tentang Pembuatan sabun cuci piring. Percobaan
ini menggunakan berbagai macam bahan yaitu Texapone, Texapon
ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS), bentuk
texapone gel (kental seperti lem), bewarna putih; Natrium Sulfat berbentuk
padat; Camperlan, Camperlan adalah nama dagang dengan nama kimia Cocoamide Di
Ethanol Amin, berbentuk cairan kental yang berwarna kekuningan; Foam booster
dengan nama kimianya yaitu Cocoaminido Propyl Betaine; Natrium Clorida
berbentuk padat; EDTA berbentuk padat, sifatnya higroskopis; Gliserin; Parfum
dan zat pewarna. Spesifikasi lengkapnya yaitu
1.
Air
Nama lain dari air adalah hidrogen
dioksida. Hidrogen dioksida mempunyai struktur yaitu :
Sifat
fisik dari air yaitu :
ü Tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
ü Memiliki
3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air
di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
ü Dapat
menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
ü Air
adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi
dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang polar.
ü Mempunyai
tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna
untuk gaya kapilaritas air.
ü Air
mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan
dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun
suhunya turun tetap bebbentuk cair yang memungkinkan makhluk hidup tetap hidup.
ü Air
mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada
suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi
ini.
2.
Camperlan
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide
Dietanol Amine . Camperlan mempunyai struktur yaitu
Sifat
fisik dari Camperlan adalah
ü Bentuknya
cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi
gelembung-gelembung kecil.
ü Cairan
kental kekuningan larut dalam air.
3.
EDTA
EDTA adalah kependekan dari ethylene
diamin tetra acetic. Etilendiamintetrasetat atau yang dikenal
dengan EDTA, merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat
diperoleh dalam keadaan murni. Berikut struktur EDTA :
4.
Foambooster
Nama lain dari Foambooster adalah Cocoaminido Propyl Betaine. Berikut struktur Foambooster :
5. Gliserin
Gliserol
merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3
atau 1,2,3-propanetriol. Struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :
Sifat
fisik gliserin yaitu
ü Merupakan
cairan tidak berwarna
ü Tidak
berbau
ü Cairan
kental dengan rasa manis
ü Densitas
1,261
ü Titik
lebur 18,2oC
ü Titik
didih 290oC
6. Natrium
Klorida
Nama lain dari Natrium Klorida adalah
NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :
Sifat
fisik Natrium Klorida adalah
ü Mudah
hancur
ü Asin
ü Larut
dalam air (air laut)
ü Tidak
bisa melewati selaput semipermeable
Sifat
kimia Natrium Klorida adalah
ü Bisa
didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pH-nya netral
ü Ikatan
ionic kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih
dari 2
ü Larutannya
merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
7. Natrium
Sulfat
Nama lain dari Natrium Sulfat adalah Na2SO4.
Struktur Natrium Sulfat adalah
8. Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran
minyak esenssial dan senyawa aroma fiksatif,
dan pelarut
yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh. Parfum ini hasil
pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah
menguap dengan bau tertentu.
Bahan kimia pewangi sering ditambahkan
pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca,
cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam
bentuk pengharum badan maupun ruangan. Struktur parfum adalah
9. Texapon
Texapon ini nama merk dagang
dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan.
Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium
sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi
mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Struktur Texapon
ini adalah
Struktur Sodium Laureth Sulfate atau Sodium
Lauryl Ether Sulfate
Rumus kimia dari SLES
adalah CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nO[[sulfur|S]O3Na.
Kadang angka yang dilambangkan dengan n dituliskan pada nama kimianya,
contohnya laureth-2 sulfate.
Sifat fisik dari Texapon adalah
ü Bersifat
minyak
ü Berbentuk
gel berwarna bening
B. Langkah
Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Pembuatan sabun cair yaitu dimasukkan texapone
kedalam wadah sebanyak 120 gr , lalu dicampurkan
dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai
warnanya menjadi putih. penambahan natrium
sulfat yaitu untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental.
Kemudian ditakar air sebanyak 600 mL,
dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk. Dituang air sedikit demi sedikit agar larutan
tersebut tercampur merata. Karena air bersifat polar dan texapone nonpolar
(mengandung minyak) maka akan susah tercampur, sehingga natrium sulfat akan
membantu proses pencampuran, karena natrium sulfat larut dalam air. Kemudian ditambahkan
dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk, penambahan
camperlan yaitu untuk pengental dan penambahan busa. Kemudian ditambahkan air lagi
sebanyak 200 mL. Lalu Ditambahkan sisa
natrium sulfat tadi. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit natrium klorida,
penambahan natrium klorida yaitu sebagai pengental. Kemudian ditambahkan air 200 mL. Lalu dimasukkan
foam booster 10 mL, penambahannya untuk penambahan busa agar terlihat lebih
banyak.. Setelah itu EDTA dilarutkan kedalam air terlebih
dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk, fungsi penambahan EDTA
yaitu sebagi pengawet. Jika sabun dilarutkan dengan air sadah (mengandung
konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+) akan mengendap lalu
busanya akan hilang karena diendapkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+.
Dengan penambahan EDTA maka ion Ca2+ dan Mg2+ akan
mengendap karena diikat oleh EDTA sehingga busanya tidak menghilang. Ditambahkan
pewarna, agar sabun terlihat menarik. Kemudian ditambahkan Parfum 3 mL
dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.
Gliserin zat tambahan untuk membuat tangan tetap lembut.
Suatu
molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat
nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena
adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah
benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena
membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50-150) molekul sabun yang rantai
hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap air.
Sabun termasuk kelas umum senyawa yang
disebut surfaktan. Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan
air. Mereka melekukan hal itu dengan menaruh kepela-kepala hidrofiliknya pada
permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Lambang umum untuk
suatu surfaktan :
Ekor hidrofilik
Kepala
hidrofilik
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu:
1. Pembuatan
sabun cuci piring dapat menggunakan bahan SLS (Sodium Laureth Sulfate) atau
nama dagangnya adalah Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan, Foam Baster, Natrium
Klorida, EDTA, Gliserin, Parfum, Zat Pewarna, dan Air.
2. Suatu molekul sabun
mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon
dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar,
sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dizaman modern
sekarang dengan teknologi yang serba maju, banyak sekali perusahaan-perusahaan
industri skala besar maupun skala kecil dalam pembuatan produk sabun. Sabun
adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun
mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat
dengan bobot atom rendah. Sabun termasuk kelas umum
senyawa yang disebut surfaktan
yang digunakan dengan air
untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat
menurunkan teganagan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu
ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbin atau lebih) dan satu ujung hidrofilik
(biasanya, tidak harus ionik).
Kegunaan sabun yaitu kemampuannya
mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Ada tiga macam bentuk sabun
yaitu sabun cair, sabun batang dan sabun bubuk.
Sabun berbentuk padatan
biasa disebut sabun batang
karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair
juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Begitu pula dengan sabun
cair. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi
mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen
sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Ditinjau dari bahan
dasarnya sabun dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.
Sabun yang dibuat dari
asam lemak dan logam yang digaramkan. Logam yang digunakan biasanya dari jenis
logam alkali, misalnya natrium dan kalium. Jenis sabun yang dihasilkan di
antaranya adalah sabun mandi padat dan krim.
2.
Sabun yang dibuat dari
bahan dasar zat aktif permukaan (ZAP). Jenis ZAP yang digunakan biasanya dari
jenis anionik dan menghasilkan sabun dalam bentuk cair. pembuatan sabun,
yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif yaitu dari zat aktif permukaan. Zat
aktif mengubah tegangan permukaan suatu larutan. Sifat-sifat khusus ZAP adalah
pembasahan, daya busa, dan daya emulsi. Zat aktif permukaan anionik adalah zat
aktif permukaan yang akan terionisai dan membawa muatan negatif bila dilarutkan
dalam air. Salah satu contohnya adalah alkil benzena sulfonat. Senyawa ini
memiliki rantai lurus panjang yang bercabang dan dibuat dengan mereaksikan
parafin dengan benzena. Beberapa sifatnya yang terpenting adalah : tahan sadah
karena tidak mengandung gugus karboksilat dan tahan asam maupun alkali. Sebagai
contoh misalnya alkil benzo natrium sulfonat.
.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baskom , 2 buah
2.
Batang pengaduk,
1 buah
3.
Botol aquades, 3
buah
4.
Botol timbang, 1
buah
5.
Gelas kimia, 1
buah
6.
Sendok nasi
(centong), 1 buah
7.
Teko atau Gelas
ukur, 1 buah
B.
Bahan
1.
Air aqua 1 liter
2.
Camperlan, 20 mL
3.
EDTA, 1,1 gr
4.
Foam Booster, 10
mL
5.
Gliserin, 1 mL
6.
Natrium Klorida,
NaCl 20 gr
7.
Natrium Sulfat,
NaSO4 35 gr
8.
Texapon, 120 gr
9.
Parfum, 3 mL
10.
Zat pewarna
secukupnya.
BAB III
PROSEDUR KERJA
1.
Dimasukkan
texapon kedalam baskom sebanyak 120 gr
2.
Dicampurkan
dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai
warnanya menjadi putih.
3.
Ditakar air
sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.
Ditambahkan
dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk
5.
Ditambahkan lagi
air sebanyak 200 mL.
6.
Ditambahkan sisa
natrium sulfat pada prosedur no 2.
7.
Ditambahkan
natrium klorida sedikit demi sedikit.
8.
Ditambahkan air
200 mL lagi
9.
Ditambahkan
dengan foam booster sebanyak 10 mL.
10.
EDTA Dilarutkan
kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk,
11.
Ditambahkan
pewarna, jika pewarnanya bubuk harus dicairkan terlebih dahulu.
12.
Parfum 3 mL
dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Bahan
Percobaan kali ini yaitu Aplikasi kimia terapan dalam
kehidupan sehari-hari tentang Pembuatan sabun cuci piring. Percobaan
ini menggunakan berbagai macam bahan yaitu Texapone, Texapon
ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS), bentuk
texapone gel (kental seperti lem), bewarna putih; Natrium Sulfat berbentuk
padat; Camperlan, Camperlan adalah nama dagang dengan nama kimia Cocoamide Di
Ethanol Amin, berbentuk cairan kental yang berwarna kekuningan; Foam booster
dengan nama kimianya yaitu Cocoaminido Propyl Betaine; Natrium Clorida
berbentuk padat; EDTA berbentuk padat, sifatnya higroskopis; Gliserin; Parfum
dan zat pewarna. Spesifikasi lengkapnya yaitu
1.
Air
Nama lain dari air adalah hidrogen
dioksida. Hidrogen dioksida mempunyai struktur yaitu :
Sifat
fisik dari air yaitu :
ü Tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
ü Memiliki
3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air
di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
ü Dapat
menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
ü Air
adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi
dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang polar.
ü Mempunyai
tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna
untuk gaya kapilaritas air.
ü Air
mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan
dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun
suhunya turun tetap bebbentuk cair yang memungkinkan makhluk hidup tetap hidup.
ü Air
mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada
suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi
ini.
2.
Camperlan
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide
Dietanol Amine . Camperlan mempunyai struktur yaitu
Sifat
fisik dari Camperlan adalah
ü Bentuknya
cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi
gelembung-gelembung kecil.
ü Cairan
kental kekuningan larut dalam air.
3.
EDTA
EDTA adalah kependekan dari ethylene
diamin tetra acetic. Etilendiamintetrasetat atau yang dikenal
dengan EDTA, merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat
diperoleh dalam keadaan murni. Berikut struktur EDTA :
4.
Foambooster
Nama lain dari Foambooster adalah Cocoaminido Propyl Betaine. Berikut struktur Foambooster :
5. Gliserin
Gliserol
merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3
atau 1,2,3-propanetriol. Struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :
Sifat
fisik gliserin yaitu
ü Merupakan
cairan tidak berwarna
ü Tidak
berbau
ü Cairan
kental dengan rasa manis
ü Densitas
1,261
ü Titik
lebur 18,2oC
ü Titik
didih 290oC
6. Natrium
Klorida
Nama lain dari Natrium Klorida adalah
NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :
Sifat
fisik Natrium Klorida adalah
ü Mudah
hancur
ü Asin
ü Larut
dalam air (air laut)
ü Tidak
bisa melewati selaput semipermeable
Sifat
kimia Natrium Klorida adalah
ü Bisa
didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pH-nya netral
ü Ikatan
ionic kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih
dari 2
ü Larutannya
merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
7. Natrium
Sulfat
Nama lain dari Natrium Sulfat adalah Na2SO4.
Struktur Natrium Sulfat adalah
8. Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran
minyak esenssial dan senyawa aroma fiksatif,
dan pelarut
yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh. Parfum ini hasil
pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah
menguap dengan bau tertentu.
Bahan kimia pewangi sering ditambahkan
pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca,
cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam
bentuk pengharum badan maupun ruangan. Struktur parfum adalah
9. Texapon
Texapon ini nama merk dagang
dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan.
Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium
sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi
mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Struktur Texapon
ini adalah
Struktur Sodium Laureth Sulfate atau Sodium
Lauryl Ether Sulfate
Rumus kimia dari SLES
adalah CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nO[[sulfur|S]O3Na.
Kadang angka yang dilambangkan dengan n dituliskan pada nama kimianya,
contohnya laureth-2 sulfate.
Sifat fisik dari Texapon adalah
ü Bersifat
minyak
ü Berbentuk
gel berwarna bening
B. Langkah
Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Pembuatan sabun cair yaitu dimasukkan texapone
kedalam wadah sebanyak 120 gr , lalu dicampurkan
dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai
warnanya menjadi putih. penambahan natrium
sulfat yaitu untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental.
Kemudian ditakar air sebanyak 600 mL,
dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk. Dituang air sedikit demi sedikit agar larutan
tersebut tercampur merata. Karena air bersifat polar dan texapone nonpolar
(mengandung minyak) maka akan susah tercampur, sehingga natrium sulfat akan
membantu proses pencampuran, karena natrium sulfat larut dalam air. Kemudian ditambahkan
dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk, penambahan
camperlan yaitu untuk pengental dan penambahan busa. Kemudian ditambahkan air lagi
sebanyak 200 mL. Lalu Ditambahkan sisa
natrium sulfat tadi. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit natrium klorida,
penambahan natrium klorida yaitu sebagai pengental. Kemudian ditambahkan air 200 mL. Lalu dimasukkan
foam booster 10 mL, penambahannya untuk penambahan busa agar terlihat lebih
banyak.. Setelah itu EDTA dilarutkan kedalam air terlebih
dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk, fungsi penambahan EDTA
yaitu sebagi pengawet. Jika sabun dilarutkan dengan air sadah (mengandung
konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+) akan mengendap lalu
busanya akan hilang karena diendapkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+.
Dengan penambahan EDTA maka ion Ca2+ dan Mg2+ akan
mengendap karena diikat oleh EDTA sehingga busanya tidak menghilang. Ditambahkan
pewarna, agar sabun terlihat menarik. Kemudian ditambahkan Parfum 3 mL
dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.
Gliserin zat tambahan untuk membuat tangan tetap lembut.
Suatu
molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat
nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena
adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah
benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena
membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50-150) molekul sabun yang rantai
hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap air.
Sabun termasuk kelas umum senyawa yang
disebut surfaktan. Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan
air. Mereka melekukan hal itu dengan menaruh kepela-kepala hidrofiliknya pada
permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Lambang umum untuk
suatu surfaktan :
Ekor hidrofilik
Kepala
hidrofilik
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu:
1. Pembuatan
sabun cuci piring dapat menggunakan bahan SLS (Sodium Laureth Sulfate) atau
nama dagangnya adalah Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan, Foam Baster, Natrium
Klorida, EDTA, Gliserin, Parfum, Zat Pewarna, dan Air.
2. Suatu molekul sabun
mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon
dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar,
sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dizaman modern
sekarang dengan teknologi yang serba maju, banyak sekali perusahaan-perusahaan
industri skala besar maupun skala kecil dalam pembuatan produk sabun. Sabun
adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun
mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat
dengan bobot atom rendah. Sabun termasuk kelas umum
senyawa yang disebut surfaktan
yang digunakan dengan air
untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat
menurunkan teganagan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu
ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbin atau lebih) dan satu ujung hidrofilik
(biasanya, tidak harus ionik).
Kegunaan sabun yaitu kemampuannya
mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Ada tiga macam bentuk sabun
yaitu sabun cair, sabun batang dan sabun bubuk.
Sabun berbentuk padatan
biasa disebut sabun batang
karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair
juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Begitu pula dengan sabun
cair. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi
mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen
sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Ditinjau dari bahan
dasarnya sabun dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.
Sabun yang dibuat dari
asam lemak dan logam yang digaramkan. Logam yang digunakan biasanya dari jenis
logam alkali, misalnya natrium dan kalium. Jenis sabun yang dihasilkan di
antaranya adalah sabun mandi padat dan krim.
2.
Sabun yang dibuat dari
bahan dasar zat aktif permukaan (ZAP). Jenis ZAP yang digunakan biasanya dari
jenis anionik dan menghasilkan sabun dalam bentuk cair. pembuatan sabun,
yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif yaitu dari zat aktif permukaan. Zat
aktif mengubah tegangan permukaan suatu larutan. Sifat-sifat khusus ZAP adalah
pembasahan, daya busa, dan daya emulsi. Zat aktif permukaan anionik adalah zat
aktif permukaan yang akan terionisai dan membawa muatan negatif bila dilarutkan
dalam air. Salah satu contohnya adalah alkil benzena sulfonat. Senyawa ini
memiliki rantai lurus panjang yang bercabang dan dibuat dengan mereaksikan
parafin dengan benzena. Beberapa sifatnya yang terpenting adalah : tahan sadah
karena tidak mengandung gugus karboksilat dan tahan asam maupun alkali. Sebagai
contoh misalnya alkil benzo natrium sulfonat.
.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baskom , 2 buah
2.
Batang pengaduk,
1 buah
3.
Botol aquades, 3
buah
4.
Botol timbang, 1
buah
5.
Gelas kimia, 1
buah
6.
Sendok nasi
(centong), 1 buah
7.
Teko atau Gelas
ukur, 1 buah
B.
Bahan
1.
Air aqua 1 liter
2.
Camperlan, 20 mL
3.
EDTA, 1,1 gr
4.
Foam Booster, 10
mL
5.
Gliserin, 1 mL
6.
Natrium Klorida,
NaCl 20 gr
7.
Natrium Sulfat,
NaSO4 35 gr
8.
Texapon, 120 gr
9.
Parfum, 3 mL
10.
Zat pewarna
secukupnya.
BAB III
PROSEDUR KERJA
1.
Dimasukkan
texapon kedalam baskom sebanyak 120 gr
2.
Dicampurkan
dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai
warnanya menjadi putih.
3.
Ditakar air
sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.
Ditambahkan
dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk
5.
Ditambahkan lagi
air sebanyak 200 mL.
6.
Ditambahkan sisa
natrium sulfat pada prosedur no 2.
7.
Ditambahkan
natrium klorida sedikit demi sedikit.
8.
Ditambahkan air
200 mL lagi
9.
Ditambahkan
dengan foam booster sebanyak 10 mL.
10.
EDTA Dilarutkan
kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk,
11.
Ditambahkan
pewarna, jika pewarnanya bubuk harus dicairkan terlebih dahulu.
12.
Parfum 3 mL
dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Bahan
Percobaan kali ini yaitu Aplikasi kimia terapan dalam
kehidupan sehari-hari tentang Pembuatan sabun cuci piring. Percobaan
ini menggunakan berbagai macam bahan yaitu Texapone, Texapon
ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS), bentuk
texapone gel (kental seperti lem), bewarna putih; Natrium Sulfat berbentuk
padat; Camperlan, Camperlan adalah nama dagang dengan nama kimia Cocoamide Di
Ethanol Amin, berbentuk cairan kental yang berwarna kekuningan; Foam booster
dengan nama kimianya yaitu Cocoaminido Propyl Betaine; Natrium Clorida
berbentuk padat; EDTA berbentuk padat, sifatnya higroskopis; Gliserin; Parfum
dan zat pewarna. Spesifikasi lengkapnya yaitu
1.
Air
Nama lain dari air adalah hidrogen
dioksida. Hidrogen dioksida mempunyai struktur yaitu :
Sifat
fisik dari air yaitu :
ü Tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
ü Memiliki
3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air
di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
ü Dapat
menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
ü Air
adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi
dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang polar.
ü Mempunyai
tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna
untuk gaya kapilaritas air.
ü Air
mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan
dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun
suhunya turun tetap bebbentuk cair yang memungkinkan makhluk hidup tetap hidup.
ü Air
mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada
suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi
ini.
2.
Camperlan
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide
Dietanol Amine . Camperlan mempunyai struktur yaitu
Sifat
fisik dari Camperlan adalah
ü Bentuknya
cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi
gelembung-gelembung kecil.
ü Cairan
kental kekuningan larut dalam air.
3.
EDTA
EDTA adalah kependekan dari ethylene
diamin tetra acetic. Etilendiamintetrasetat atau yang dikenal
dengan EDTA, merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat
diperoleh dalam keadaan murni. Berikut struktur EDTA :
4.
Foambooster
Nama lain dari Foambooster adalah Cocoaminido Propyl Betaine. Berikut struktur Foambooster :
5. Gliserin
Gliserol
merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3
atau 1,2,3-propanetriol. Struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :
Sifat
fisik gliserin yaitu
ü Merupakan
cairan tidak berwarna
ü Tidak
berbau
ü Cairan
kental dengan rasa manis
ü Densitas
1,261
ü Titik
lebur 18,2oC
ü Titik
didih 290oC
6. Natrium
Klorida
Nama lain dari Natrium Klorida adalah
NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :
Sifat
fisik Natrium Klorida adalah
ü Mudah
hancur
ü Asin
ü Larut
dalam air (air laut)
ü Tidak
bisa melewati selaput semipermeable
Sifat
kimia Natrium Klorida adalah
ü Bisa
didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pH-nya netral
ü Ikatan
ionic kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih
dari 2
ü Larutannya
merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
7. Natrium
Sulfat
Nama lain dari Natrium Sulfat adalah Na2SO4.
Struktur Natrium Sulfat adalah
8. Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran
minyak esenssial dan senyawa aroma fiksatif,
dan pelarut
yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh. Parfum ini hasil
pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah
menguap dengan bau tertentu.
Bahan kimia pewangi sering ditambahkan
pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca,
cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam
bentuk pengharum badan maupun ruangan. Struktur parfum adalah
9. Texapon
Texapon ini nama merk dagang
dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan.
Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium
sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi
mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Struktur Texapon
ini adalah
Struktur Sodium Laureth Sulfate atau Sodium
Lauryl Ether Sulfate
Rumus kimia dari SLES
adalah CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nO[[sulfur|S]O3Na.
Kadang angka yang dilambangkan dengan n dituliskan pada nama kimianya,
contohnya laureth-2 sulfate.
Sifat fisik dari Texapon adalah
ü Bersifat
minyak
ü Berbentuk
gel berwarna bening
B. Langkah
Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Pembuatan sabun cair yaitu dimasukkan texapone
kedalam wadah sebanyak 120 gr , lalu dicampurkan
dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai
warnanya menjadi putih. penambahan natrium
sulfat yaitu untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental.
Kemudian ditakar air sebanyak 600 mL,
dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk. Dituang air sedikit demi sedikit agar larutan
tersebut tercampur merata. Karena air bersifat polar dan texapone nonpolar
(mengandung minyak) maka akan susah tercampur, sehingga natrium sulfat akan
membantu proses pencampuran, karena natrium sulfat larut dalam air. Kemudian ditambahkan
dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk, penambahan
camperlan yaitu untuk pengental dan penambahan busa. Kemudian ditambahkan air lagi
sebanyak 200 mL. Lalu Ditambahkan sisa
natrium sulfat tadi. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit natrium klorida,
penambahan natrium klorida yaitu sebagai pengental. Kemudian ditambahkan air 200 mL. Lalu dimasukkan
foam booster 10 mL, penambahannya untuk penambahan busa agar terlihat lebih
banyak.. Setelah itu EDTA dilarutkan kedalam air terlebih
dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk, fungsi penambahan EDTA
yaitu sebagi pengawet. Jika sabun dilarutkan dengan air sadah (mengandung
konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+) akan mengendap lalu
busanya akan hilang karena diendapkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+.
Dengan penambahan EDTA maka ion Ca2+ dan Mg2+ akan
mengendap karena diikat oleh EDTA sehingga busanya tidak menghilang. Ditambahkan
pewarna, agar sabun terlihat menarik. Kemudian ditambahkan Parfum 3 mL
dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.
Gliserin zat tambahan untuk membuat tangan tetap lembut.
Suatu
molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat
nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena
adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah
benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena
membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50-150) molekul sabun yang rantai
hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap air.
Sabun termasuk kelas umum senyawa yang
disebut surfaktan. Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan
air. Mereka melekukan hal itu dengan menaruh kepela-kepala hidrofiliknya pada
permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Lambang umum untuk
suatu surfaktan :
Ekor hidrofilik
Kepala
hidrofilik
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu:
1. Pembuatan
sabun cuci piring dapat menggunakan bahan SLS (Sodium Laureth Sulfate) atau
nama dagangnya adalah Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan, Foam Baster, Natrium
Klorida, EDTA, Gliserin, Parfum, Zat Pewarna, dan Air.
2. Suatu molekul sabun
mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon
dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar,
sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden.
1994. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta;
Erlangga.
Luthfi, Ahmad. 2012. Sabun dan Deterjen. Http://SabundanDeterjen_Chem-Is-Try.Org_Situs
Kimia Indonesia _html. Diakses November 2012
Malik, Iwan,. 2008 Sabun Cuci
Piring. http://wordpress.com. Diakses November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar