BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih,
merambat kepada setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi
memaksa setiap orang lebih jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha
mengembangkan keterampilan dan keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Untuk
mengembangkan keterampilan tersebut setiap orang perlu memiliki keterampilan
yang membuat suatu inovasi baru, misalnya membaca peluang usaha, memanfaatkan
bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai usaha. Salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan telur bebek menjadi telur asin yang belum banyak dimanfaatkan oleh
banyak orang.
Proses pembuatan telur asin bertujuan menyimpan hasil
produksi telur yang melimpah sehinga bisa bertahan dalam waktu lama. Secara
umum prinsip dan manfaat pengawetan telur adalah untuk
mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur yang dapat merusak telur dan
mencegah keluarnya air dari dalam telur. Telur asin biasanya dibuat dari telur
itik atau bebek (bahasa jawa) karena pori-porinya besar sehingga kadar garam
mudah terserap. Kualitas Telur asin ditentukan dari aroma, rasa enak,
mengandung minyak di pinggir (masir) dan letak kuning telur di tengah. Telur
bebek merupakan telur yang mudah diperoleh dan jumlahnya banyak dipasaran,
selain itu telur bebek harganya relatif murah dan jika dimanfaatkan menjadi
telur asin maka harga jualnya dapat menghasilkan keuntungan karena bahan-bahan
yang digunakan relatif mudah diperoleh dan tidak membutuhkan modal yang besar.
Bahan-bahan tersebut tersedia di lingkungan sekitar kita sehingga memudahkan pada
saat pembuatan telur asin.
Proses pembuatannya pun tidak membutuhkan banyak
keterampilan dan tidak membutuhkan banyak waktu. Telur asin ternyata banyak
disukai dan harga pasarnya cukup bagus dan telur asin juga mengandung banyak
gizi dan protein. Jika kita rajin sebetulnya industri kecil pembuatan telur
asin bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Harga telur asin
relatif stabil dan banyak dicari konsumen sehingga jika kita memanfaatkan
peluang tersebut, keuntungan yang besar dapat kita peroleh.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
cara pembuatan telur asin?
2.
Apakah
manfaat garam sebagai bahan pengawet pada telur dan pengaruh ketebalan
pembungkus pada rasa telur asin?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui cara pembuatan Telur
Asin.
2.
Untuk mengetahui manfaat garam sebagai
bahan pengawet pada telur
dan mengetahui pengaruh ketebalan pembungkus pada rasa telur asin.
D.
Manfaat
1.
Mengetahui bagaimana cara
pembuatan telur asin
2.
Mengetahui garam sebagai bahan utama
dalam pembuatan telur asin
dan mengetahui pengaruh ketebalan pembungkus pada rasa telur asin.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik
rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan
pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat dan lain sebagainya. Telur
terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam
amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, sedikit
kalsium dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat
pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh
bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan
telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun
kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab
itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur
asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam. Telur
adalah kapsul alami yang kaya gizi. Sebagian masyarakat kita telah menyadari
kehebatan telur dengan segala khasiatnya.
Telur asin adalah istilah umum untuk
masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan
garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).
Pembuatan
telur asin dapat menggunakan telur bebek maupun telur ayam tetapi yang sering
digunakan adalah telur bebek karena selain kulit cangkangnya tebal bila dibuat
telur asin rasanya lebih enak. Sebelum dilakukan pengaweten telur harus dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran yang menempel selain untuk menjaga kebersihan juga
untuk membuka pori-porinya. Larutan garam mempunyai sifat plasmolisis sehingga
dapat menerobos pori-pori kulit telur dengan tekanan. Telur asin yang baik dapat diamati dengan cara membelah telur
asin yang sudah dimasak yaitu kuning telurnya berwarna kecoklatan dan masir. Banyak cara membuat telur asin yang
biasanya menggunakan media abu gosok, garam dan batu bata merah. Tetapi menurut
hasil penelitian BPTP Kaltim diketahui bahwa bahan yang paling bagus adalah
batu bata merah yang sudah dihaluskan yang dicampur dengan garam beryodium
dengan jumlah 5% dari berat batu bata merah.
Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari
pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang
baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein
akan menurun. Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur
bebek, puyuh dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh : 1) kualitas bagian
dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya
noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur) dan 2) kualitas bagian
luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit
telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan
lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan
yang nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.
Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah
akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain
adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun
serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat
pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur
masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh
kotoran yang menempel pada kulit telur.
Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan
mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet
daripada yang telah dicuci. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat
mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan
mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat
penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu
penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan. Prinsip pengawetan telur adalah
untuk :
a. Mencegah masuknya bakteri pembusuk
ke dalam telur;
b. Mencegah keluarnya air dari dalam
telur.
Beberapa
proses pengawetan telur utuh yang diawetkan bersama kulitnya antara lain
1. proses pendinginan;
2. proses pembungkusan kering;
3. proses pelapisan dengan minyak;
4. proses pencelupan dalam berbagai
cairan.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan
teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta tidak
berubah rasa, bau, warna, dan isinya. Ada beberapa cara
pengawetan telur antara lain dengan cara pengasinan atau penggaraman, dibuat
tepung, dan dibuat pindang. Cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan
cara pengasinan menggunakan garam yang dicampur dengan batu bata merah halus.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan abu maupun perendaman dalam
larutan garam. Namun demikian menurut hasil percobaan maupun pengalaman akan
lebih baik jika digunakan menggunakan bata merah. Memilih telur dapat dilakukan
dengan cara pengamatan, peneropongan, dan dapat juga dimasukkan kedalam air.
Bila mengapung maka telur tidak atau kurang baik dan apabila telur melayang
atau tenggelam berarti baik.
Dibanding telur segar mutu protein telur asin sudah agak
menurun. Garam telah menggumpalkan proteinnya, sehingga penyerapannya di dalam
tubuh tidak semudah penyerapan protein telur segar. Perbedaan ini dapat diamati
dari konsistensi bagian kuning pada telur asin lebih keras daripada bagian
kuning telur segar. Penurunan nutrisi yang terjadi selama penggaraman hanyalah pada
kandungan betakarotennya yang cukup nyata. Dari 1.230 IU betakaroten pada telur
segar, hanya tinggal 841 IU saja setelah diasinkan. Sebaliknya, telur seribu
tahun (telur hitam) banyak sekali mengalami kerusakan komposisi protein dan
betakaroten. Satu-satunya nutrisi yang potensial hanyalah kalsium, karena
kandungannya meningkat tajam dibanding telur segar. Nutrisi lain yang meningkat
akibat pengasinan telur adalah kalsium. Hal ini tentu menguntungkan, karena
kalsium sangat diperlukan dalam pembentukan tulang yang kuat. Penambahan
kalsium ini berasal dari penyerapan mineral dari media pembalut telur selama
penggaraman, terutama dari bata merah atau abu sekam. Kandungan kalsium meningkat
2,5 kali setelah pengasinan.
Komposisi kimia telur segar dan telur asin:
Komposisi
|
Telur ayam
|
Telur bebek segar
|
Telur bebek asin
|
Kalori
(kal)
|
162
|
189
|
195
|
Protein
(gr)
|
12,8
|
13,1
|
13,6
|
Lemak
(gr)
|
11,5
|
14,3
|
13,6
|
Hidrat
arang (gr)
|
0,7
|
0,8
|
1,4
|
Kalsium
(mg)
|
54
|
56
|
120
|
Fosfor
(mg)
|
180
|
175
|
157
|
Besi
(mg)
|
2,7
|
2,8
|
1,8
|
Vit.
A (SI)
|
900
|
1230
|
841
|
Vit.
B-1 (mg)
|
0,10
|
0,18
|
0,28
|
Vit.C
(mg)
|
0
|
0
|
0
|
Air
(gr)
|
74
|
70,8
|
66,5
|
b.d.d
(%)
|
90
|
90
|
83
|
BAB III
PROSEDUR KERJA
A.
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Amplas
b. Baskom
c. Sendok
/ pengaduk
d. Penggaris
e. Plastik
pembungkus
f. Toples
2. Bahan
1. Air
2. Telur
bebek 9 butir
3. Abu
gosok 2 kg
4. Garam
1.250 gram
B.
PROSEDUR
KERJA
1. Disiapkan
alat dan bahan
2. Telur
diamplas sampai bersih
3. Ditimbang
garam sebanyak 1250 gr
4. Ditimbang
abu gosok sebanyak 2kg
5. Dimasukkan
kedalam baskom abu gosok dan garam yang telah di timbang lalu diaduk dan
ditambahkan dengan air secukupnya sampai adonan merata
6. Telur
asin dibalut dengan adonan yang telah dibuat, masing-masing dengan ketebalan
0.5 cm, 1 cm, dan 1.5 cm masing-masing ukuran untuk 3 butir telur.
7. Masing-masing
telur yang telah dibalut rata dengan adonan dimasukkan kedalam plkastik
8. Dimasukkan
telur yang telah terbungkus plastik kedalam toples dan didiamkan selama 1
minggu.
9. Setelah
1 minggu diperiksa telur asin, kemudian direbus.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.
Hasil
Pengamatan
1.
Warna isi
telur : - Putih keabuan (tidak terlalu putih) ;
- Kuning
2.
Rasa
a. Ketebalan
pembungkus 0,5 cm : Asin
b. Ketebalan
pembungkus 1 cm : Lebih asin
dibandingkan telur asin yang ketebalan
pembungkusnya 0,5 cm.
c. Ketebalan
pembungkus 1,5 cm : lebih asin
dibandingkan telur asin yang ketebalan
pembungkusnya 0,5 cm dan 1 cm.
3.
Tekstur : Agak kasar seperti ada pasir.
Gambar
telur setelah direbus.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Analisis
Proses
Telur
asin adalah suatu hasil olahan telur dengan prinsip penggaraman. Fungsi garam
disini sama dengan penggaraman ikan yaitu menarik air sampai kadar air tertentu
sehingga bakteri tidak dapat berkembang lagi. Garam yang digunakan juga harus
bersih dan ukuran kristal garamnya tidak terlalu halus.
Telur bebek/ayam yang akan digunakan harus bermutu baik karena akan mempengaruhi telur asin yang dihasilkan. Dalam pembuatan telur asin biasa digunakan abu gosok,. Larutan garam mempunyai sifat plasmolisis sehingga dapat menerobos pori-pori kulit telur dengan tekanan.
Telur bebek/ayam yang akan digunakan harus bermutu baik karena akan mempengaruhi telur asin yang dihasilkan. Dalam pembuatan telur asin biasa digunakan abu gosok,. Larutan garam mempunyai sifat plasmolisis sehingga dapat menerobos pori-pori kulit telur dengan tekanan.
Untuk
membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya secara rinci. Setidaknya
secara garis besar kita mengetahui urutan pembuatan telur asin, adapun beberapa
cara membuat telur asin yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang adalah
sebagai berikut: Disiapkan alat dan bahan, telur sebelumnya diamplas, diamplas
dengan hati-hati agar telur tidak retak dan akhirnya pecah. Proses mengamplas
dilakukan agar garam bisa lebih mudah masuk melalui pori-pori cangkang telur. kemudian membuat adonan untuk mengasinkan telur, yang terdiri dari
campuran abu gosok dan garam. Kemudian menambahkan sedikit air ke dalam
campuran adonan tersebut, kemudian diaduk, lalu membungkus telur dengan adonan
tersebut satu per satu sekeliling permukaan telur secara merata. Ketebalan
campuran adonan pembungkus telur yaitu ada yang 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm masing-masing
ukuran untuk 3 butir telur. Masing-masing telur yang telah dibalut rata dengan
adonan dimasukkan kedalam plastic. Dimasukkan telur yang telah terbungkus
plastik kedalam toples dan didiamkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu
diperiksa telur asin, kemudian direbus.
Pembuatan
telur asin secara kering dengan menggunakan adonan garam akan menghasilkan
telur asin yang lebih baik mutunya, warna lebih menarik, serta cita rasa yang
lebih enak. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin sekaligus bahan pengawet
karena dapat menghambat kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein),
menyerap air dari dalam telur, serta mengurangi kelarutan oksigen.
Setiap
mahluk hidup, termasuk bakteri memerlukan oksigen untuk kehidupannya.
Berkurangnya oksigen yang terlarut akan menghambat pertumbuhan bakteri dan
mikroba lain penyebab pembusukan. Berkurangnya kadar air menyebabkan telur
menjadi lebih awet.
Garam
(NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan merembes melalui pori-pori kulit,
menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telur. Garam mula-mula akan
diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang
sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan
mikroba pada telur.
Makin
lama telur dibungkus dengan adonan, makin banyak garam yang merembes masuk ke
dalamnya, sehingga telur menjadi semakin awet dan asin. Lamanya telur dibungkus
adonan ini dapat disesuaikan dengan selera masyarakat yang akan
mengkonsumsinya.
Kandungan Pada
telur asin yaitu mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, rasanya enak, mudah
dicerna, menimbulkan rasa segar dan kuat pada tubuh, serta dapat diolah menjadi
berbagai macam produk makanan. Sebanyak 17% protein lebih banyak terdapat pada
kuning telur, sedangkan 11 persen protein Telur bebek segar pada bagian putihnya.
Protein telur terdiri dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning
telur). Protein telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh
untuk hidup sehat.
Difusi, yaitu proses penyebaran suatu substansi
melalui suatu membran di mana substansi itu pergi menuju daerah dengan
konsentrasi yang lebih rendah. Meski kulit telur terlihat seperti membran yang
tidak dapat dilalui, namun sesungguhnya bisa. Udara dapat melalui kulit telur
sehingga embryo yang berada di dalamnya bisa bernafas. Jika molekul udara bisa,
mengapa molekul NaCl tidak bisa?. Faktanya, ukuran molekul CO2 232.6
pikometer, ukuran ion Na+ 102 pikometer, dan ukuran ion Cl-
181 pikometer. Jadi, jika molekul CO2 yang merupakan sisa respirasi
embryo, dapat keluar dari telur, maka dapat dipastikan bahwa ion natrium dan
ion klorida bisa masuk ke dalam telur melewati kulit telur.
Berat telur bertambah sedangkan volume air
berkurang, hal ini dikarenakan molekul air dan garam bergerak masuk ke dalam
telur karena larutan garam lebih hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik
sehingga menyebabkan hemolysis atau masuknya molekul air dan garam ke dalam
telur, sehingga berat telur bertambah tetapi volume air berkurang.
Tekstur kuning telur pada telur asin
akan berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul air dan garam masuk ke
dalam telur, maka air dan garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih
telur lebih pekat daripada larutan
garam, tetapi perlu kita ingat bahwa masih ada kuning telur yang
konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih telur dan larutan garam.
Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning telur, tetapi lebih banyak garam
yang masuk dibanding dengan air. Semakin lama, garam yang terdapat di dalam
kuning telur akan semakin menumpuk sehingga kuning telur akan mengeras karena
kelebihan mineral garam.
Dalam
membungkus telur dangan adonan abu gosok yang telah dicampurkan dengan garam,
dibagi menjadi tiga ukuran ketebalan yaitu 0,5 cm, 1,0 cm, dan 1,5 cm. Setelah
dicoba, maka hasilnya adalah telur yang memiliki ketebalan 1,5 cm lebih terasa
asin daripada telur yang memiliki ketebalan 0,5 dan 1,0 cm. Hal ini disebabkan
oleh tingkat ketebalan pembungkus telur tersebut. Semakin tebal pembungkusnya
maka, kadar garam yang menyerap pada telur semakin banyak sehingga lebih asin.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Cara pembuatan telur asin
yaitu disiapkan alat dan bahan lalu Telur diamplas sampai bersih. Dimasukkan
kedalam baskom abu gosok dan garam lalu diaduk dan ditambahkan dengan air
secukupnya sampai adonan merata, Telur asin dibalut dengan adonan dengan
ketebalan 0.5 cm, 1 cm, dan 1.5 cm pada 3 butir telur, Masing-masing telur yang
telah dibalut rata dengan adonan dimasukkan kedalam plastik, dan dimasukkan
kedalam toples kemudian didiamkan selama 1 minggu, Setelah 1 minggu diperiksa
telur asin, kemudian direbus.
2. Manfaat
garam pada proses pembuatan telur asin yaitu sebagai pencipta rasa asin
sekaligus bahan pengawet karena dapat menghambat kerja enzim proteolitik (enzim
perusak protein), menyerap air dari dalam telur, serta mengurangi kelarutan
oksigen. Telur yang memiliki
ketebalan 1,5 cm lebih terasa asin daripada telur yang memiliki ketebalan 0,5
dan 1,0 cm. Hal ini disebabkan oleh tingkat ketebalan pembungkus telur
tersebut. Semakin tebal pembungkusnya maka, kadar garam yang menyerap pada
telur semakin banyak sehingga lebih asin.
B.
Saran
Sebaiknya
pada saat proses pemilihan bahan, kualitas telur harus diperhatikan agar produk
yang dihasilkan berkualitas dan dalam pemberian garam harus disesuaikan dengan kebutuhan
agar telur tidak terlalu asin.
DAFTAR PUSTAKA
Pengawetan
telur. Dalam : Berkas lembaran petunjuk latihan teknologi makanan.
Yogyakarta : Pendidikan Guru Pertanian PGP. Kejuruan Teknologi Makanan,
Kadar, Muhammad.
2011. Cara Pembuatan Telur Asin. Kumpulanmakalahilmiah.
blogspot.com/2011/04/cara-pembuatan-telur-asin.html.
Tutor dan sumber jelas banget cara membuat telor asinnya joss..
BalasHapusBaca Juga Info Komunitas Online megapolitan >> Infonitas.com