Senin, 03 Maret 2014

Pembuatan sabun cuci piring

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Dizaman modern sekarang dengan teknologi yang serba maju, banyak sekali perusahaan-perusahaan industri skala besar maupun skala kecil dalam pembuatan produk sabun. Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom rendah. Sabun termasuk kelas umum senyawa yang disebut surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat menurunkan teganagan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbin atau lebih) dan satu ujung hidrofilik (biasanya, tidak harus ionik).   
Kegunaan sabun yaitu kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Ada tiga macam bentuk sabun yaitu sabun cair, sabun batang dan sabun bubuk. Sabun berbentuk padatan biasa disebut sabun batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Begitu pula dengan sabun cair. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
   Ditinjau dari bahan dasarnya sabun dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.         Sabun yang dibuat dari asam lemak dan logam yang digaramkan. Logam yang digunakan biasanya dari jenis logam alkali, misalnya natrium dan kalium. Jenis sabun yang dihasilkan di antaranya adalah sabun mandi padat dan krim.
2.         Sabun yang dibuat dari bahan dasar zat aktif permukaan (ZAP). Jenis ZAP yang digunakan biasanya dari jenis anionik dan  menghasilkan sabun dalam bentuk cair. pembuatan sabun, yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif mengubah tegangan permukaan suatu larutan. Sifat-sifat khusus ZAP adalah pembasahan, daya busa, dan daya emulsi. Zat aktif permukaan anionik adalah zat aktif permukaan yang akan terionisai dan membawa muatan negatif bila dilarutkan dalam air. Salah satu contohnya adalah alkil benzena sulfonat. Senyawa ini memiliki rantai lurus panjang yang bercabang dan dibuat dengan mereaksikan parafin dengan benzena. Beberapa sifatnya yang terpenting adalah : tahan sadah karena tidak mengandung gugus karboksilat dan tahan asam maupun alkali. Sebagai contoh misalnya alkil benzo natrium sulfonat.
.









BAB II
ALAT DAN BAHAN


A.       Alat
1.         Baskom , 2 buah
2.         Batang pengaduk, 1 buah
3.         Botol aquades, 3 buah
4.         Botol timbang, 1 buah
5.         Gelas kimia, 1 buah
6.         Sendok nasi (centong), 1 buah
7.         Teko atau Gelas ukur, 1 buah

B.       Bahan
1.         Air aqua 1 liter
2.         Camperlan, 20 mL
3.         EDTA, 1,1 gr
4.         Foam Booster, 10 mL
5.         Gliserin, 1 mL
6.         Natrium Klorida, NaCl 20 gr
7.         Natrium Sulfat, NaSO4 35 gr
8.         Texapon, 120 gr
9.         Parfum, 3 mL
10.     Zat pewarna secukupnya.





BAB III
PROSEDUR KERJA


1.        Dimasukkan texapon kedalam baskom sebanyak 120 gr
2.        Dicampurkan dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai warnanya menjadi putih.
3.        Ditakar air sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.        Ditambahkan dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk
5.        Ditambahkan lagi air sebanyak 200 mL.
6.        Ditambahkan sisa natrium sulfat pada prosedur no 2.
7.        Ditambahkan natrium klorida sedikit demi sedikit.
8.        Ditambahkan air 200 mL lagi
9.        Ditambahkan dengan foam booster sebanyak 10 mL.
10.    EDTA Dilarutkan kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk,
11.    Ditambahkan pewarna, jika pewarnanya bubuk harus dicairkan terlebih dahulu.
12.    Parfum 3 mL dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.










BAB IV
PEMBAHASAN


A.       Deskripsi Bahan
Percobaan kali ini yaitu Aplikasi kimia terapan dalam kehidupan sehari-hari tentang Pembuatan sabun cuci piring. Percobaan ini menggunakan berbagai macam bahan yaitu Texapone, Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS), bentuk texapone gel (kental seperti lem), bewarna putih; Natrium Sulfat berbentuk padat; Camperlan, Camperlan adalah nama dagang dengan nama kimia Cocoamide Di Ethanol Amin, berbentuk cairan kental yang berwarna kekuningan; Foam booster dengan nama kimianya yaitu Cocoaminido Propyl Betaine; Natrium Clorida berbentuk padat; EDTA berbentuk padat, sifatnya higroskopis; Gliserin; Parfum dan zat pewarna. Spesifikasi lengkapnya yaitu
1.             Air
Nama lain dari air adalah hidrogen dioksida. Hidrogen dioksida mempunyai struktur yaitu :
      gbr11.jpg
Sifat fisik dari air yaitu :
ü  Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
ü  Memiliki 3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
ü  Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
ü  Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang polar.
ü  Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna untuk gaya kapilaritas air.
ü  Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun suhunya turun tetap bebbentuk cair yang memungkinkan makhluk hidup tetap hidup.
ü  Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi ini.
2.         Camperlan
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide Dietanol Amine . Camperlan mempunyai struktur yaitu
          gambar camperlan
Sifat fisik dari Camperlan adalah
ü  Bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.
ü  Cairan kental kekuningan larut dalam air.

3.         EDTA
EDTA adalah kependekan dari ethylene  diamin tetra acetic. Etilendiamintetrasetat atau yang dikenal dengan EDTA, merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Berikut struktur EDTA :
4.         Foambooster
Nama lain dari Foambooster adalah Cocoaminido Propyl Betaine. Berikut struktur Foambooster :
    68139-30-0.gif


5.      Gliserin
Gliserol merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3 atau 1,2,3-propanetriol. Struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :
    
Sifat fisik gliserin yaitu
ü  Merupakan cairan tidak berwarna
ü  Tidak berbau
ü  Cairan kental dengan rasa manis
ü  Densitas 1,261
ü  Titik lebur 18,2oC
ü  Titik didih 290oC
6.      Natrium Klorida
Nama lain dari Natrium Klorida adalah NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :
       nacl.jpg
Sifat fisik Natrium Klorida adalah
ü  Mudah hancur
ü  Asin
ü  Larut dalam air (air laut)
ü  Tidak bisa melewati selaput semipermeable
Sifat kimia Natrium Klorida adalah
ü  Bisa didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pH-nya netral
ü  Ikatan ionic kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih dari 2
ü  Larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
7.      Natrium Sulfat
Nama lain dari Natrium Sulfat adalah Na2SO4. Struktur Natrium Sulfat adalah
       Sodium_sulfate.png
8.      Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esenssial dan senyawa aroma fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh. Parfum ini hasil pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu.
Bahan kimia pewangi sering ditambahkan pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca, cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam bentuk pengharum badan maupun ruangan. Struktur parfum adalah
     struktur3.png


9.      Texapon
Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan. Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Struktur Texapon ini adalah
Struktur Sodium Laureth Sulfate atau Sodium Lauryl Ether Sulfate
800px-Sodium_laureth_sulfate_structure.png
Rumus kimia dari SLES adalah CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nO[[sulfur|S]O3Na. Kadang angka yang dilambangkan dengan n dituliskan pada nama kimianya, contohnya laureth-2 sulfate.
Sifat fisik dari Texapon adalah
ü  Bersifat minyak
ü  Berbentuk gel berwarna bening

B.       Langkah Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Pembuatan sabun cair yaitu dimasukkan texapone kedalam wadah sebanyak 120 gr , lalu dicampurkan dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai warnanya menjadi putih. penambahan natrium sulfat yaitu untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental. Kemudian ditakar air sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.  Dituang air sedikit demi sedikit agar larutan tersebut tercampur merata. Karena air bersifat polar dan texapone nonpolar (mengandung minyak) maka akan susah tercampur, sehingga natrium sulfat akan membantu proses pencampuran, karena natrium sulfat larut dalam air. Kemudian ditambahkan dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk, penambahan camperlan yaitu untuk pengental dan penambahan busa. Kemudian ditambahkan air lagi sebanyak 200 mL. Lalu Ditambahkan sisa natrium sulfat tadi. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit natrium klorida, penambahan natrium klorida yaitu sebagai pengental. Kemudian ditambahkan air 200 mL. Lalu dimasukkan foam booster 10 mL, penambahannya untuk penambahan busa agar terlihat lebih banyak.. Setelah itu EDTA dilarutkan kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk, fungsi penambahan EDTA yaitu sebagi pengawet. Jika sabun dilarutkan dengan air sadah (mengandung konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+) akan mengendap lalu busanya akan hilang karena diendapkan oleh  ion Ca2+ dan Mg2+. Dengan penambahan EDTA maka ion Ca2+ dan Mg2+ akan mengendap karena diikat oleh EDTA sehingga busanya tidak menghilang. Ditambahkan pewarna, agar sabun terlihat menarik. Kemudian ditambahkan Parfum 3 mL dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk. Gliserin zat tambahan untuk membuat tangan tetap lembut.
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50-150) molekul sabun yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap air.
Sabun termasuk kelas umum senyawa yang disebut surfaktan. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan air. Mereka melekukan hal itu dengan menaruh kepela-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Lambang umum untuk suatu surfaktan :
Ekor hidrofilik
                                                                                                       Kepala hidrofilik
 




BAB V
PENUTUP


A.       Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu:
1.      Pembuatan sabun cuci piring dapat menggunakan bahan SLS (Sodium Laureth Sulfate) atau nama dagangnya adalah Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan, Foam Baster, Natrium Klorida, EDTA, Gliserin, Parfum, Zat Pewarna, dan Air.

2.      Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.




BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Dizaman modern sekarang dengan teknologi yang serba maju, banyak sekali perusahaan-perusahaan industri skala besar maupun skala kecil dalam pembuatan produk sabun. Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom rendah. Sabun termasuk kelas umum senyawa yang disebut surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat menurunkan teganagan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbin atau lebih) dan satu ujung hidrofilik (biasanya, tidak harus ionik).   
Kegunaan sabun yaitu kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Ada tiga macam bentuk sabun yaitu sabun cair, sabun batang dan sabun bubuk. Sabun berbentuk padatan biasa disebut sabun batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Begitu pula dengan sabun cair. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
   Ditinjau dari bahan dasarnya sabun dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.         Sabun yang dibuat dari asam lemak dan logam yang digaramkan. Logam yang digunakan biasanya dari jenis logam alkali, misalnya natrium dan kalium. Jenis sabun yang dihasilkan di antaranya adalah sabun mandi padat dan krim.
2.         Sabun yang dibuat dari bahan dasar zat aktif permukaan (ZAP). Jenis ZAP yang digunakan biasanya dari jenis anionik dan  menghasilkan sabun dalam bentuk cair. pembuatan sabun, yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif mengubah tegangan permukaan suatu larutan. Sifat-sifat khusus ZAP adalah pembasahan, daya busa, dan daya emulsi. Zat aktif permukaan anionik adalah zat aktif permukaan yang akan terionisai dan membawa muatan negatif bila dilarutkan dalam air. Salah satu contohnya adalah alkil benzena sulfonat. Senyawa ini memiliki rantai lurus panjang yang bercabang dan dibuat dengan mereaksikan parafin dengan benzena. Beberapa sifatnya yang terpenting adalah : tahan sadah karena tidak mengandung gugus karboksilat dan tahan asam maupun alkali. Sebagai contoh misalnya alkil benzo natrium sulfonat.
.









BAB II
ALAT DAN BAHAN


A.       Alat
1.         Baskom , 2 buah
2.         Batang pengaduk, 1 buah
3.         Botol aquades, 3 buah
4.         Botol timbang, 1 buah
5.         Gelas kimia, 1 buah
6.         Sendok nasi (centong), 1 buah
7.         Teko atau Gelas ukur, 1 buah

B.       Bahan
1.         Air aqua 1 liter
2.         Camperlan, 20 mL
3.         EDTA, 1,1 gr
4.         Foam Booster, 10 mL
5.         Gliserin, 1 mL
6.         Natrium Klorida, NaCl 20 gr
7.         Natrium Sulfat, NaSO4 35 gr
8.         Texapon, 120 gr
9.         Parfum, 3 mL
10.     Zat pewarna secukupnya.





BAB III
PROSEDUR KERJA


1.        Dimasukkan texapon kedalam baskom sebanyak 120 gr
2.        Dicampurkan dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai warnanya menjadi putih.
3.        Ditakar air sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.        Ditambahkan dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk
5.        Ditambahkan lagi air sebanyak 200 mL.
6.        Ditambahkan sisa natrium sulfat pada prosedur no 2.
7.        Ditambahkan natrium klorida sedikit demi sedikit.
8.        Ditambahkan air 200 mL lagi
9.        Ditambahkan dengan foam booster sebanyak 10 mL.
10.    EDTA Dilarutkan kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk,
11.    Ditambahkan pewarna, jika pewarnanya bubuk harus dicairkan terlebih dahulu.
12.    Parfum 3 mL dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.










BAB IV
PEMBAHASAN


A.       Deskripsi Bahan
Percobaan kali ini yaitu Aplikasi kimia terapan dalam kehidupan sehari-hari tentang Pembuatan sabun cuci piring. Percobaan ini menggunakan berbagai macam bahan yaitu Texapone, Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS), bentuk texapone gel (kental seperti lem), bewarna putih; Natrium Sulfat berbentuk padat; Camperlan, Camperlan adalah nama dagang dengan nama kimia Cocoamide Di Ethanol Amin, berbentuk cairan kental yang berwarna kekuningan; Foam booster dengan nama kimianya yaitu Cocoaminido Propyl Betaine; Natrium Clorida berbentuk padat; EDTA berbentuk padat, sifatnya higroskopis; Gliserin; Parfum dan zat pewarna. Spesifikasi lengkapnya yaitu
1.             Air
Nama lain dari air adalah hidrogen dioksida. Hidrogen dioksida mempunyai struktur yaitu :
      gbr11.jpg
Sifat fisik dari air yaitu :
ü  Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
ü  Memiliki 3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
ü  Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
ü  Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang polar.
ü  Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna untuk gaya kapilaritas air.
ü  Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun suhunya turun tetap bebbentuk cair yang memungkinkan makhluk hidup tetap hidup.
ü  Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi ini.
2.         Camperlan
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide Dietanol Amine . Camperlan mempunyai struktur yaitu
          gambar camperlan
Sifat fisik dari Camperlan adalah
ü  Bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.
ü  Cairan kental kekuningan larut dalam air.

3.         EDTA
EDTA adalah kependekan dari ethylene  diamin tetra acetic. Etilendiamintetrasetat atau yang dikenal dengan EDTA, merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Berikut struktur EDTA :
4.         Foambooster
Nama lain dari Foambooster adalah Cocoaminido Propyl Betaine. Berikut struktur Foambooster :
    68139-30-0.gif


5.      Gliserin
Gliserol merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3 atau 1,2,3-propanetriol. Struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :
    
Sifat fisik gliserin yaitu
ü  Merupakan cairan tidak berwarna
ü  Tidak berbau
ü  Cairan kental dengan rasa manis
ü  Densitas 1,261
ü  Titik lebur 18,2oC
ü  Titik didih 290oC
6.      Natrium Klorida
Nama lain dari Natrium Klorida adalah NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :
       nacl.jpg
Sifat fisik Natrium Klorida adalah
ü  Mudah hancur
ü  Asin
ü  Larut dalam air (air laut)
ü  Tidak bisa melewati selaput semipermeable
Sifat kimia Natrium Klorida adalah
ü  Bisa didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pH-nya netral
ü  Ikatan ionic kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih dari 2
ü  Larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
7.      Natrium Sulfat
Nama lain dari Natrium Sulfat adalah Na2SO4. Struktur Natrium Sulfat adalah
       Sodium_sulfate.png
8.      Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esenssial dan senyawa aroma fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh. Parfum ini hasil pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu.
Bahan kimia pewangi sering ditambahkan pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca, cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam bentuk pengharum badan maupun ruangan. Struktur parfum adalah
     struktur3.png


9.      Texapon
Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan. Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Struktur Texapon ini adalah
Struktur Sodium Laureth Sulfate atau Sodium Lauryl Ether Sulfate
800px-Sodium_laureth_sulfate_structure.png
Rumus kimia dari SLES adalah CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nO[[sulfur|S]O3Na. Kadang angka yang dilambangkan dengan n dituliskan pada nama kimianya, contohnya laureth-2 sulfate.
Sifat fisik dari Texapon adalah
ü  Bersifat minyak
ü  Berbentuk gel berwarna bening

B.       Langkah Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Pembuatan sabun cair yaitu dimasukkan texapone kedalam wadah sebanyak 120 gr , lalu dicampurkan dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai warnanya menjadi putih. penambahan natrium sulfat yaitu untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental. Kemudian ditakar air sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.  Dituang air sedikit demi sedikit agar larutan tersebut tercampur merata. Karena air bersifat polar dan texapone nonpolar (mengandung minyak) maka akan susah tercampur, sehingga natrium sulfat akan membantu proses pencampuran, karena natrium sulfat larut dalam air. Kemudian ditambahkan dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk, penambahan camperlan yaitu untuk pengental dan penambahan busa. Kemudian ditambahkan air lagi sebanyak 200 mL. Lalu Ditambahkan sisa natrium sulfat tadi. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit natrium klorida, penambahan natrium klorida yaitu sebagai pengental. Kemudian ditambahkan air 200 mL. Lalu dimasukkan foam booster 10 mL, penambahannya untuk penambahan busa agar terlihat lebih banyak.. Setelah itu EDTA dilarutkan kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk, fungsi penambahan EDTA yaitu sebagi pengawet. Jika sabun dilarutkan dengan air sadah (mengandung konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+) akan mengendap lalu busanya akan hilang karena diendapkan oleh  ion Ca2+ dan Mg2+. Dengan penambahan EDTA maka ion Ca2+ dan Mg2+ akan mengendap karena diikat oleh EDTA sehingga busanya tidak menghilang. Ditambahkan pewarna, agar sabun terlihat menarik. Kemudian ditambahkan Parfum 3 mL dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk. Gliserin zat tambahan untuk membuat tangan tetap lembut.
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50-150) molekul sabun yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap air.
Sabun termasuk kelas umum senyawa yang disebut surfaktan. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan air. Mereka melekukan hal itu dengan menaruh kepela-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Lambang umum untuk suatu surfaktan :
Ekor hidrofilik
                                                                                                       Kepala hidrofilik
 

BAB V
PENUTUP


A.       Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu:
1.      Pembuatan sabun cuci piring dapat menggunakan bahan SLS (Sodium Laureth Sulfate) atau nama dagangnya adalah Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan, Foam Baster, Natrium Klorida, EDTA, Gliserin, Parfum, Zat Pewarna, dan Air.
2.      Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.






BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Dizaman modern sekarang dengan teknologi yang serba maju, banyak sekali perusahaan-perusahaan industri skala besar maupun skala kecil dalam pembuatan produk sabun. Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom rendah. Sabun termasuk kelas umum senyawa yang disebut surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat menurunkan teganagan permukaan air. Molekul surfaktan apa saja mengandung suatu ujung hidrofobik (satu rantai hidrokarbin atau lebih) dan satu ujung hidrofilik (biasanya, tidak harus ionik).   
Kegunaan sabun yaitu kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Ada tiga macam bentuk sabun yaitu sabun cair, sabun batang dan sabun bubuk. Sabun berbentuk padatan biasa disebut sabun batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Begitu pula dengan sabun cair. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
   Ditinjau dari bahan dasarnya sabun dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1.         Sabun yang dibuat dari asam lemak dan logam yang digaramkan. Logam yang digunakan biasanya dari jenis logam alkali, misalnya natrium dan kalium. Jenis sabun yang dihasilkan di antaranya adalah sabun mandi padat dan krim.
2.         Sabun yang dibuat dari bahan dasar zat aktif permukaan (ZAP). Jenis ZAP yang digunakan biasanya dari jenis anionik dan  menghasilkan sabun dalam bentuk cair. pembuatan sabun, yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif yaitu dari zat aktif permukaan. Zat aktif mengubah tegangan permukaan suatu larutan. Sifat-sifat khusus ZAP adalah pembasahan, daya busa, dan daya emulsi. Zat aktif permukaan anionik adalah zat aktif permukaan yang akan terionisai dan membawa muatan negatif bila dilarutkan dalam air. Salah satu contohnya adalah alkil benzena sulfonat. Senyawa ini memiliki rantai lurus panjang yang bercabang dan dibuat dengan mereaksikan parafin dengan benzena. Beberapa sifatnya yang terpenting adalah : tahan sadah karena tidak mengandung gugus karboksilat dan tahan asam maupun alkali. Sebagai contoh misalnya alkil benzo natrium sulfonat.
.









BAB II
ALAT DAN BAHAN


A.       Alat
1.         Baskom , 2 buah
2.         Batang pengaduk, 1 buah
3.         Botol aquades, 3 buah
4.         Botol timbang, 1 buah
5.         Gelas kimia, 1 buah
6.         Sendok nasi (centong), 1 buah
7.         Teko atau Gelas ukur, 1 buah

B.       Bahan
1.         Air aqua 1 liter
2.         Camperlan, 20 mL
3.         EDTA, 1,1 gr
4.         Foam Booster, 10 mL
5.         Gliserin, 1 mL
6.         Natrium Klorida, NaCl 20 gr
7.         Natrium Sulfat, NaSO4 35 gr
8.         Texapon, 120 gr
9.         Parfum, 3 mL
10.     Zat pewarna secukupnya.





BAB III
PROSEDUR KERJA


1.        Dimasukkan texapon kedalam baskom sebanyak 120 gr
2.        Dicampurkan dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai warnanya menjadi putih.
3.        Ditakar air sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
4.        Ditambahkan dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk
5.        Ditambahkan lagi air sebanyak 200 mL.
6.        Ditambahkan sisa natrium sulfat pada prosedur no 2.
7.        Ditambahkan natrium klorida sedikit demi sedikit.
8.        Ditambahkan air 200 mL lagi
9.        Ditambahkan dengan foam booster sebanyak 10 mL.
10.    EDTA Dilarutkan kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk,
11.    Ditambahkan pewarna, jika pewarnanya bubuk harus dicairkan terlebih dahulu.
12.    Parfum 3 mL dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk.










BAB IV
PEMBAHASAN


A.       Deskripsi Bahan
Percobaan kali ini yaitu Aplikasi kimia terapan dalam kehidupan sehari-hari tentang Pembuatan sabun cuci piring. Percobaan ini menggunakan berbagai macam bahan yaitu Texapone, Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS), bentuk texapone gel (kental seperti lem), bewarna putih; Natrium Sulfat berbentuk padat; Camperlan, Camperlan adalah nama dagang dengan nama kimia Cocoamide Di Ethanol Amin, berbentuk cairan kental yang berwarna kekuningan; Foam booster dengan nama kimianya yaitu Cocoaminido Propyl Betaine; Natrium Clorida berbentuk padat; EDTA berbentuk padat, sifatnya higroskopis; Gliserin; Parfum dan zat pewarna. Spesifikasi lengkapnya yaitu
1.             Air
Nama lain dari air adalah hidrogen dioksida. Hidrogen dioksida mempunyai struktur yaitu :
      gbr11.jpg
Sifat fisik dari air yaitu :
ü  Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
ü  Memiliki 3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada temperatur normal di bumi. Air di bumi selalu berinteraksi, berubah, dan bergerak.
ü  Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang tinggi.
ü  Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama untuk senyawa ionic dan garam yang polar.
ü  Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan permukaan tersebut berguna untuk gaya kapilaritas air.
ü  Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku bila dibandingkan dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di bagian dalam lautan meskipun suhunya turun tetap bebbentuk cair yang memungkinkan makhluk hidup tetap hidup.
ü  Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau, sungai, tumbuhan, atau binatang di bumi ini.
2.         Camperlan
Nama lain dari Camperlan adalah Cocoamide Dietanol Amine . Camperlan mempunyai struktur yaitu
          gambar camperlan
Sifat fisik dari Camperlan adalah
ü  Bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.
ü  Cairan kental kekuningan larut dalam air.

3.         EDTA
EDTA adalah kependekan dari ethylene  diamin tetra acetic. Etilendiamintetrasetat atau yang dikenal dengan EDTA, merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Berikut struktur EDTA :
4.         Foambooster
Nama lain dari Foambooster adalah Cocoaminido Propyl Betaine. Berikut struktur Foambooster :
    68139-30-0.gif


5.      Gliserin
Gliserol merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3 atau 1,2,3-propanetriol. Struktur kimia dari gliserol adalah sebagai berikut :
    
Sifat fisik gliserin yaitu
ü  Merupakan cairan tidak berwarna
ü  Tidak berbau
ü  Cairan kental dengan rasa manis
ü  Densitas 1,261
ü  Titik lebur 18,2oC
ü  Titik didih 290oC
6.      Natrium Klorida
Nama lain dari Natrium Klorida adalah NaCl. Berikut struktur NaCl adalah :
       nacl.jpg
Sifat fisik Natrium Klorida adalah
ü  Mudah hancur
ü  Asin
ü  Larut dalam air (air laut)
ü  Tidak bisa melewati selaput semipermeable
Sifat kimia Natrium Klorida adalah
ü  Bisa didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pH-nya netral
ü  Ikatan ionic kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih dari 2
ü  Larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air
7.      Natrium Sulfat
Nama lain dari Natrium Sulfat adalah Na2SO4. Struktur Natrium Sulfat adalah
       Sodium_sulfate.png
8.      Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esenssial dan senyawa aroma fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh. Parfum ini hasil pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu.
Bahan kimia pewangi sering ditambahkan pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca, cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam bentuk pengharum badan maupun ruangan. Struktur parfum adalah
     struktur3.png


9.      Texapon
Texapon ini nama merk dagang dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Senyawa ini adalah surfaktan. Texapon ini bentuknya jel yang berfungsi sebagai pengangkat kotoran. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental. Struktur Texapon ini adalah
Struktur Sodium Laureth Sulfate atau Sodium Lauryl Ether Sulfate
800px-Sodium_laureth_sulfate_structure.png
Rumus kimia dari SLES adalah CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nO[[sulfur|S]O3Na. Kadang angka yang dilambangkan dengan n dituliskan pada nama kimianya, contohnya laureth-2 sulfate.
Sifat fisik dari Texapon adalah
ü  Bersifat minyak
ü  Berbentuk gel berwarna bening

B.       Langkah Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair
Pembuatan sabun cair yaitu dimasukkan texapone kedalam wadah sebanyak 120 gr , lalu dicampurkan dengan Natrium Sulfat (dibagi menjadi 2/3 dari 35 gr), diaduk rata sampai warnanya menjadi putih. penambahan natrium sulfat yaitu untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai pengental. Kemudian ditakar air sebanyak 600 mL, dan dituangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.  Dituang air sedikit demi sedikit agar larutan tersebut tercampur merata. Karena air bersifat polar dan texapone nonpolar (mengandung minyak) maka akan susah tercampur, sehingga natrium sulfat akan membantu proses pencampuran, karena natrium sulfat larut dalam air. Kemudian ditambahkan dengan camperlan sebanyak 20 mL sambil diaduk, penambahan camperlan yaitu untuk pengental dan penambahan busa. Kemudian ditambahkan air lagi sebanyak 200 mL. Lalu Ditambahkan sisa natrium sulfat tadi. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit natrium klorida, penambahan natrium klorida yaitu sebagai pengental. Kemudian ditambahkan air 200 mL. Lalu dimasukkan foam booster 10 mL, penambahannya untuk penambahan busa agar terlihat lebih banyak.. Setelah itu EDTA dilarutkan kedalam air terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam baskom sambil diaduk, fungsi penambahan EDTA yaitu sebagi pengawet. Jika sabun dilarutkan dengan air sadah (mengandung konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+) akan mengendap lalu busanya akan hilang karena diendapkan oleh  ion Ca2+ dan Mg2+. Dengan penambahan EDTA maka ion Ca2+ dan Mg2+ akan mengendap karena diikat oleh EDTA sehingga busanya tidak menghilang. Ditambahkan pewarna, agar sabun terlihat menarik. Kemudian ditambahkan Parfum 3 mL dicampurkan dengan 1 mL gliserin lalu dimasukkan kedalam baskom, lalu diaduk. Gliserin zat tambahan untuk membuat tangan tetap lembut.
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50-150) molekul sabun yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap air.
Sabun termasuk kelas umum senyawa yang disebut surfaktan. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan air. Mereka melekukan hal itu dengan menaruh kepela-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
Lambang umum untuk suatu surfaktan :
Ekor hidrofilik
                                                                                                       Kepala hidrofilik
 

BAB V
PENUTUP


A.       Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan yaitu:
1.      Pembuatan sabun cuci piring dapat menggunakan bahan SLS (Sodium Laureth Sulfate) atau nama dagangnya adalah Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan, Foam Baster, Natrium Klorida, EDTA, Gliserin, Parfum, Zat Pewarna, dan Air.
2.      Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat nonpolar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.





DAFTAR PUSTAKA

Anonom. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Parfum,SLS,NatriumSulfat,Air. diakses November 2012
Fessenden & Fessenden. 1994. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta; Erlangga.
Luthfi, Ahmad. 2012. Sabun dan Deterjen. Http://SabundanDeterjen_Chem-Is-Try.Org_Situs Kimia Indonesia _html. Diakses November 2012
Malik, Iwan,. 2008 Sabun Cuci Piring. http://wordpress.com. Diakses November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar