Senin, 03 Maret 2014

MIKROBIOLOGI CIRI-CIRI ATAU KARATERISTIK BAKTERI, JAMUR DAN ALGA

MAKALAH MIKROBIOLOGI
CIRI-CIRI ATAU KARATERISTIK BAKTERI, JAMUR DAN ALGA









                                        
DISUSUN OLEH:


NAMA                       : DESI ROSITA SARI
NIM                           : 1005025116
PRODI                       : PENDIDIKAN KIMIA





PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013




BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Dialam banyak sekali macam-macam bakteri, Jamur, dan alga. Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk hidup di mana saja sehingga bakteri dapat ditemukan di mana-mana, misalnya, di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Bahkan bakteri dapat tumbuh ditempat-tempat yang ekstrim. Dalam tubuh kita terdapat juga berjuta-juta bakteri yang bersimbiosis mutualisme, parasitisme, ataupun saprofit dengan tubuh kita.Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan bakteri sering disebut juga dengan kosmopolit. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain.
Jamur juga tidak lepas dalam kehidupan kita sehari-hari. Pasti kita sudah pernah melihat jamur. Jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Contohnya, yaitu jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu yang lapuk, ditempat lembap seperti di cangkang sawit yang membusuk, maupun ditumpukan jerami. jamur ada yang beracun dan ada yang tidak. Seperti jamur sawit dapat kita makan dan rasanya enak sekali. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Alga memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan bakteri dan jamur maupun pada tumbuhan lainnya.  Untuk lebih lanjutnya saya akan memberikan cirri-ciri dan karateristik dari masing-masing bakteri, jamur dan alga.

B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana Ciri-ciri atau karateristik dari bakteri ?
2.    Bagaimana Ciri-ciri atau karateristik dari jamur?
3.    Bagaimana Ciri-ciri atau karateristik dari alga ?

C.      Tujuan
1.    Untuk mengetahui ciri-ciri atau karateristik dari bakteri.
2.    Untuk mengetahui Ciri-ciri atau karateristik dari jamur.
3.    Untuk mengetahui Ciri-ciri atau karateristik dari alga.









BAB II
PEMBAHASAN


A.    Bakteri
1.    Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai saprofit atau parasit. Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan sendiri yang disebut bakteri autotrof

2.    Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
a.         Organisme multiselluler
b.         Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
c.         Umumnya tidak memiliki klorofil
d.        Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
e.         Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f.          Hidup bebas atau parasit
g.         Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
h.         Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.

3.    Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
a.       Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.

Struktur dasar bakteri :
1)   Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2)   Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3)   Sitoplasma adalah cairan sel.
4)   Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5)   Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Granula

b.      Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur tambahan bakteri:
1)   Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2)   Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3)   Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4)   Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5)   Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6)   Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

4.    Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :
a.       Bakteri Kokus :
1)        Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
2)        Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
3)        Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
4)        Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
b.      Bakteri Basil :
1)   Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
2)   Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
3)   Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
c.       Bakteri Spirilia :
1)   Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
2)   Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
3)   Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
5.    Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
a.       Monotrik   : bila hanya berjumlah satu
b.      Lofotrik     : bila banyak flagellum disatu sisi
c.       Amfitrik    : bila banyak flagellum dikedua ujung
d.      Peritrik      : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

6.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
a.    Suhu
b.    Derajat keasaman atau pH
c.    Konsentrasi garam
d.   Sumber nutrisi
e.    Zat-zat sisa metabolisme
f.     Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

7.    Cara Perkembangbiakan bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a.    Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b.    Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
c.    Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
8.    Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
a.    Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1)   Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2)   Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3)   Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4)   Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5)   Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6)   Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7)   Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8)   Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
b.    Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1)   Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2)   Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3)   Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4)   Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

B.     Jamur
1.    Pengertian Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.

2.    Ciri-ciri Jamur
Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat – zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.
Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek).  Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya  matahari.

3.    Struktur Tubuh Jamur
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

4.    Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a.    Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.    Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c.    Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

5.    Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

6.    Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut:
a.    Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b.    Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom. 
c.    Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d.   Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e.    Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a.    Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b.    Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c.    Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d.   Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e.    Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f.     Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

C.    Alga
1)   Pengertian Alga
Alga berukuran amat beragam dari beberapa micrometer sampai kepada bermeter-meter panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk melangsungkan fotosintesis, tersebar luas di alam, dan dijumpai hamper disegala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Kebanyakan ganggang hidup di air. Karena 70% permukaan bumi terdiri dari air, maka boleh jadi banyaknya karbon yang terfiksasi (tertangkap sebagai karbon dioksida dan diubah menjadi senyawa organic seperti misalnya gula-gulaan) melalui fotosintesis oleh alga sama jumlahnya dengan yang tertambat oleh seluruh flora daratan.
Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar, batang, daun, dan bunga. Struktur perkembangbiakannya hampir selalu bersel tunggal, jika ada yang bersel banyak setiap komponen sel membentuk satuan reproduksi baik sebagai zoospora maupun gamet. Alat reproduksi tidak memiliki lapisan luar yang terdiri atas sel-sel steril. Alga tidak pernah menghasilkan embrio, yaitu zigotnya tidak pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih terbungkus oleh alat kelamin betina.

2)   Ciri-Ciri Alga
Alga makroskopis memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
a.    Tubuhnya tersusun dari banyak sel
b.    Struktur tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang, dan daun.
c.    Di dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau kromatofor
d.   Bersifat autotrof yang dapat menghasilkan zat organik dan oksigen melalui proses fotosintesis.
e.    Dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual
Struktur anatomi thallus untuk tiap jenis alga makroskopis berbeda-beda. Ada thallus yang memiliki percabangan dan ada pula yang tidak. Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (berderet searah pada satu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus utama secara berselang-seling), dan verticillate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama). Sifat substansi thallus juga beraneka ragam, ada yang lunak seperti gelatin (gellatinous), mengandung zat kapur (calcareous), lunak seperti tulang rawan (cartilaginous), dan berserabut (spongious).
Sebagian besar alga mempunyai dinding sel yang jelas, tetapi beberapa marga dan sel-sel reproduktif tertentu tidak mempunyai dinding sel. Materi penyusun dinding sel alga adalah: selulosa, xilan, manan, polisakarida yang mengandung sulfat asam alginate, protein, silikon, dioksida, dan CaCO3. Dinding sel alga tidak dibentuk oleh satu senyawa, tetapi merupakan matriks dari satu materi yang bergantian dengan materi yang lainnya atau terbentuk dari lapisan-lapisan berbagai materi yang berbeda.
Semua golongan alga mengandung klorofil dan beberapa karotenoid. Dalam pigmen karotenoid termasuk karoten dan xantofil. Di samping pigmen tersebut di atas yang larut dalam pelarut organik, ada pula pigmen yang larut dalam air, yaitu fikobiliprotein, atau fikobilin. Pigmen ini terdapat dalam alga biru dan alga merah. Walaupun alga tidak memiliki organ batang, akar, daun, dan bunga, namun bentuknya berkisar dari tumbuhan yang bersel tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak (makroskopik) yang sangat kompleks yang panjangnya mencapai 70 meter. Karena demikian besarnya kisaran bentuk alga, maka bentuk alga dapat dibedakan sebagai berikut:
a.    Bersel tunggal, bersel tunggal yang dapat bergerak contohnya: Chlamidomonas, bersel tunggal yang tidak dapat bergerak contohnya: Chlorella, Synecoccus.
b.    Thallus bersel banyak, dibagi menjadi 5 bentuk sebagai berikut:
1)   Koloni, koloni yang dapat bergerak contohnya Volvox, Pandorina.  Koloni yang kokoid yang tidak dapat bergerak contohnya Hydrodiction, Pediastrum.
2)   Agregat, contohnya Palmella, Gloeocapsa
3)   Filament, filamen yang bercabang contohnya  Ulothrix, Spirogyra. Filamen yang bercabang, contohnya Cladophora. Filamen yang heterotrikos, contohnya Chaelophora, Ectocarpus, Stigeoelonium. Parenkim semu contohnya Nemaliun.
4)   Sipon, contohnya Briopsis, Vancheria.
5)   Thallus Parenkim, contohnya Ulva, Porphyra, Panctaria.
Keragaman alga makroskopis relatif rendah dengan jumlah spesies sekitar 8.000 spesies. Walaupun alga makroskopis diketahui menyebar secara luas mulai dari perairan kutub sampai pada perairan tropis baik di belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan, namun masing-masing spesies alga makroskopis memiliki daerah sebaran tertentu pada laut-laut di seluruh dunia.

3)   Sistem Klasifikasi Alga
Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikros- kop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, didasarkan pada yaitu:
a.    pigmentasi,
b.    hasil fotosintesis,
c.    flagelasi,
d.   sifat fisik dan kimia dinding sel,
e.    ada atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi yaitu Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.Habitat alga yaitu di daerah sungai, kolam, rawa,laut, dan tanah lembab.
a.    Chlorophyta (Alga Hijau)
1)   Karakteristik :
a)    Uniseluler dan multiseluler
b)   Berklorofil
c)    Dapat berfotosintesis
d)   Reproduksi secara seksual dan aseksual
e)    Bersifat autotrof
f)    Habitat diair tawar 90 % dan air laut 10 %.

2)   Peran menguntungkan :
a)    Sebagai plankton
b)   Sebagai vegetasi perintis
c)    Dapat mengikat nitrogen dan dapat menyuburkan tanah
d)   Dapat dimakan, contoh : Ulva dan Chlorella
e)    Penghasil O2 untuk hewan-hewan air
f)    Penghasil antibiotik, contoh : Chlorella.
3)   Peran merugikan :
a)    Dapat merubah warna air
b)   Dapat menyebabkan bau

b.    Phaeophyta (Alga Pirang)
1)   Karakteristik :
a)    Memiliki pigmen fikosantin ( coklat )
b)   Habitat di laut
c)    talusnya dapat mencapai ukuran yang amat besar
d)   mempunyai dua bulu cambuk
e)    Zat makanan cadangan berupa laminarin, sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin dan lebih dekat dengan selulosa dari pada tepung
f)    ditemukan manit dan minyak
g)   dinding sel luar terdiri dari pektin, bagian dalam terdiri dari selulosa, bagian bawah pektin terdapat algin
h)   Mempunyai satu inti
i)     Tubuh berbentuk lembaran atau benang, seperti tumbuhan tinggi
j)     Berklorofil a, klorofil b, karotin dan xantofil
2)   Peran menguntungkan
a)    Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintesis.
b)   Sumber I2 (iodium) dan K (kalium
c)    Sebagai makanan ternak
d)   Sebagai bahan penggosok, contoh : diatome
e)    Sebagai isolasi dinamit
f)    Sebagai campuran semen
g)   Sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan.

c.    Rhodophyta (Alga Merah)
1)   Karakteristik :
a)    Habitat air laut dan air tawar
b)   Multiseluler, berupa benang atau lembaran
c)    Berklorofil, fikoeritrin dan fikosianin
d)   Berkembangbiak secara seksual dan aseksual
2)   Peran Menguntungkan
Bahan agar-agar, kosmetik dan sup

d.   Bacillariophyta
1)   Karakteristik :
a)    bersel satu (un’iseluler)
b)   Fotoautotrof uniseluler air laut dan air tawar dengan dinding sel bersilia yang terdiri atas dua bagian
c)    mempunyai bentuk sel bermacam-macam
d)   dinding sel terdiri atas pektin dengan suatu panser yang terdiri atas kersik disebelah luarnya
e)    mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning coklat
f)    mengandung klorofil a, karotin, santofil, dan karotinoid
g)   beberapa tidak mempunyai zat warna dan hidup sebagai saprofit
h)   habitat di air tawar maupun air laut tetapi juga di atas tanah-tanah yang basah, terpisah-pisah atau membentuk koloni
2)   Peran Menguntungkan
a)    Bahan agar-agar, kosmetik dan sup
b)   sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam bentuk suatu polimer glukosa yang disebut laminarin
c)    Beberapa Bacillariophyta juga menyimpan makanan dalam bentuk minyak.

e.    Dinoflagellata
1)   Karakteristik :
a)    berwarna kuning coklat
b)   kromatofora banyak
c)    mengandung karotenoid dan klorofil
d)   hasil asimilasi berupa tepung atau minyak
e)    memilki dua flagel
f)    berbentuk pita
g)   berkembang biak secara seksual dan aseksual
h)   habitat di air laut
i)     penyusun fitoplankton utama
2)   Peran Menguntungkan
a)    Bahan pembuatan susu coklat, agar-agar, kosmetik dan sup
b)   Dapat menjadi stabilisator dalam pembuatan es krim, keju dan salad
c)    Sebagai media agar untuk perbanyakan bakteri
d)   Dapar menjaga kelembapan dalam lapisan gula, krim dan manisan
3)   Peran merugikan
a)    Dapat mencemari air
b)   Dinoflagelata bisa menjadi beracun pada saat mati

f.     Chrysophyta (Alga Emas)
1)   Karakteristik
a)    Habitat diair laut dan air tawar
b)   susunan tubunhya ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni
c)    Tidak mempunyai dinding sel
d)   Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dar lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsium karbonat
e)    Mempunyai alat gerak berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga
f)    Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin
g)   Mempunyai pigmen keemasan yang siring disebut karoten
h)   klorofil a, b, dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan dinixantin.
i)     Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma dan nucleus
j)     berkembang biak dengan membelah diri secara longitudinal dan dengan fragmentasi

g.    Euglenophyta
1)   Karakteristik
a)    Habitat air tawar
b)   Sel-selnya telanjang
c)    Berbentuk bulat memanjang
d)   Terdapat satu bulu cambuk dengan rambut-rambut mengkilat pada satu sisi saja
e)    Kromatofora berwarna hijau
f)    Mempunyai klorofil a dan b
g)   Sebagai hasil asimilasi terdapat paramilon yanng menyerupai zat tepung .
Selain itu alga hidup di daerah :
a.    Hidrofit (termofil, halofil, epifit, apizofit, planktofit,epaktifit dan bentofit)
b.    Edapofit, ex: Vaucheria
c.    Aerofit, ex: Scytenema
d.   Kriofit, ex: Chlamydomonas
e.    Endifit, ex: Annabaena azollae
f.     Simbiotik, ex: Nostoc berasosiasi dengan jamur (lichen)
g.    Endozofit, ex: Zoochlorella pada hydra
h.    Parasait, ex: Chepaleoros
Penyebaran alga ini bersifat kosmopolit, yaitu tersebar dimana-mana, bisa ditemukan di air panas, salju, puncak gunung yang tinggi dll. Alga terdiri dari sel, sel tersebut memiliki bagian-bagian antara lain inti sel, vakuola, mitokondria,flagel dan stigma.

4)   Reproduksi Alga
Alga mempunyai 3 cara dalam bereproduksi, yaitu:
a.    Vegetative, dengan cara selain itu juga dengan fission(pembelahan biner)
b.    Aseksual,reproduksi dengan zoospore, aplospora, hiprospora, akinet, aukspora dan endospora.
c.    Seksual yaitu dengan gamet pada gametangia. ada beberapa yang dikategorikan seksual, yaitu:
1)   Homotalik: jka gametnya dihasilkan dari individu yang sama.
2)   Heterotalik: jika gametnya dihasilkanoleh indivisu yang berbeda.
3)   Isogami: jika gamet jantan dan gamet betina berasal dari individu yang morfologinya sama.
4)   Anisogami: gamet  jantan lebih kecil dan lebih aktif.
5)   Oogami

5)   Siklus Hidup Alga
Ada dua macam siklus alga, yaitu hiplobiotik dan diplobiotik.
a.    Hiplobiotik, jika hanya ada satu fase tumbuhan.
Tumbuhan  à gamet (+) dan gamet (-) à    fertilisasi à   zigot   à meiosis       à spora    à tumbuhan baru.

b.    Dipolobiotik, ada dua fase tumbuhan.
Tumbuhan (generasi sporofit)  à  gamet (+) dan gamet (-)   à fertilisasi   à zigot   à tumbuhan(generasi gametofit)   à  meiosis  à spora  à tumbuhan.


























BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Bakteri mempunyai ciri-ciri, yaitu: Organisme multiselluler, Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ), umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron, memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, dan yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.

2.    Jamur mempunyai cir-ciri yaitu: Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichens, reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual, dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin,semua jenis jamur bersifat heterotrof, serta struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya.

3.    Alga mempunyai cirri-ciri yaitu: tubuhnya tersusun dari banyak sel, struktur tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang, dan daun, dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau kromatofor, bersifat autotrof yang dapat menghasilkan zat organik dan oksigen melalui proses fotosintesis dand apat berkembang biak secara seksual dan aseksual.

B.       Saran
Bakteri, Jamur dan Alga ada yang merugikan dan ada yang tidak merugikan, jadi diharapkan masyarakat dapat megelolanya dan memanfaatkannya dengan baik.
























DAFTAR PUSTAKA
  
Adipedia. 2011. Ciri-ciri umum jamur dan klasifikasi. http://www.adipedia.com/2011/04/ciri-ciri-umum-jamur-danklasifikasi.html.
          Diunduh tanggal 3 Maret 2013.
Fauziah, Rika. 2010. Ciri-ciri Alga. http://rikafauziah16.blogspot.com/. Diunduh tanggal 3 Maret 2013.
Gurungeblog. 2008. Ciri-ciri bakteri, struktur, perkembangbiakannya, bentuk, dan manfaat. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/. Diunduh tanggal 3 Maret 2013.

Pelezar, Michael J., 1986.  Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

1 komentar:

  1. The Most Successful Sites for Crypto, Casino & Poker - Goyang
    Goyang Casino & Poker is one of the most famous and 메이피로출장마사지 well goyangfc known crypto gambling casinosites.one sites, founded 토토 in 2012. They are popular because of herzamanindir.com/ their great

    BalasHapus